Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia memiliki ketergantungan besar terhadap Ukraina dan Rusia. Sebab, pemerintah sudah mengimpor sekitar 11 juta ton gandum dari negara tersebut.
Dalam sambutannya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Presiden Jokowi mengatakan bahwa tema "Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat" yang diusung PDIP relevan dengan situasi Indonesia. Isu swasembada pangan bukan hal yang mudah untuk dituntaskan.
"Ini bukan sesuatu yang gampang. Tidak mudah untuk diselesaikan," ucap Presiden Jokowi disiarkan langsung di YouTube akun PDI Perjuangan (29/9/2023).
Karenanya, Mantan Wali Kota Solo itu setuju dengan pendapat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang mengatakan Indonesia masih bergantung pada sejumlah negara dalam hal pangan. Salah satunya, beber Jokowi, adalah Ukraina.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia sudah mengimpor total 11 juta ton gandum dari negara tersebut. Alhasil, ketika konflik antara Ukraina dan Rusia meletus pada Februari lalu, Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak karena ekspor gandum dari kedua negara terhambat.
"Impor gandum itu kita 11 juta ton. Dan hampir 30 persen dari Ukraina dan Rusia karena di sana memang produsen gandum terbesar di dunia," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Jokowi mengatakan siapapun yang terpilih pada 2024 nanti harus mempunyai langkah cepat untuk mewujudkan swasembada pangan. Tanpa hal tersebut, Presiden menilai Indonesia tidak akan pernah menjadi negara yang berdaulat dalam aspek pangan.
(rrd/rir)