Indonesia sedang berjuang keluar dari kategori negara berpenghasilan menengah untuk menjadi negara maju. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kepemimpinan 3 periode ke depan menjadi penentu apakah Indonesia bisa menjadi negara maju atau tidak.
Dia mengatakan jangan sampai Indonesia mengalami kejadian seperti pada negara-negara Amerika latin yang terjebak menjadi negara berpenghasilan menengah. Padahal sejak tahun 1950-1960 negara-negara tersebut sudah menjadi negara berkembang.
"Jadi 3 kepemimpinan nasional di tahun 2024, 2029, 2034 itu menentukan sekali Indonesia bisa melompat jadi negara maju atau tidak maju, atau terjebak di middle income trap atau tidak. Ini penting untuk jadi pemikiran kita bersama," beber Jokowi dalam sambutannya di Rakornas Korpri 2023 yang disiarkan virtual, Selasa (3/10/2023).
Jokowi juga mendapatkan 'bisikan' dari lembaga dunia macam World Bank, OECD, hingga IMF soal potensi Indonesia bisa menjadi negara maju yang besar. Namun, pemimpin berikutnya setelah dirinya harus bisa bekerja dengan baik.
"Disampaikan ke saya dari World Bank, OECD, IMF, McKenzie semua menyampaikan, pak Jokowi hati hati Indonesia punya peluang besar untuk melompat. Namun, bila ditangani dengan cara keliru, rutinitas monoton, mohon maaf negara Anda akan terjebak terus seperti negara Amerika Latin," ungkap Jokowi.
Dia membeberkan ada dua modal besar yang bisa dimanfaatkan Indinesia untuk jadi negara maju. Pertama adalah bonus demografi yang kemungkinan terjadi di sekitar tahun 2030. Pada masa itu, jumlah usia produktif di Indonesia mendominasi kependudukan.
Modal yang kedua adalah sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Lebih khususnya lagi sumber daya nikel yang besar. Menurutnya, di tengah pengembangan kendaraan listrik yang jadi tren di dunia, Indonesia harus bisa memanfaatkan kekayaan nikel untuk ambil bagian dalam rantai pasok global.
"Peluangnya besar sekali, bonus demografi akan muncul di tahun 30-an. Kedua, sumber daya alam kita ini pas. Pas kita miliki reserve nikel besar, pas ada mobil listrik. Ini kesempatan muncul di peradaban satu negara cuma sekali," ungkap Jokowi.
Menurutnya, bila 3 periode kepemimpinan ke depan gagal memanfaatkan peluang-peluang tersebut, bisa dipastikan Indonesia akan sama nasibnya dengan negara-negara di Amerika latin yang terjebak dalam kelas negara berpenghasilan menengah dan tidak menjadi negara maju.
"Begitu kita tak manfaatkan peluang di 3 periode ini, kita akan tetap jadi negara berkembang. Kalau kita tidak bisa mengubah sistem yang ada jadi cepat, lebih baik, dan efisien, maka kita akan terjebak middle income trap," papar Jokowi.
Simak juga Video 'Jokowi Pernah Jadi Walkot, Gubernur, Presiden: Nggak Ada di RI Seperti Itu':
(hal/das)