Plt Mentan Buka Suara soal Beras Sintetis yang Hebohkan Warga Medan

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 10 Okt 2023 11:52 WIB
Foto: Aulia Damayanti
Jakarta -

Belakangan ini beredar kabar ada beras sintetis yang mengkhawatirkan warga Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kabarnya, ada satu keluarga yang khawatir akan beras yang dibeli merupakan beras sintetis karena ada aroma plastik ketika dimasak.

Menanggapi informasi tersebut, Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi pun angkat bicara. Dia menduga adanya isu beras sintetis ini karena ada pihak-pihak yang tidak suka akan impor beras yang dilakukan pemerintah.

Karena menurutnya, dari sekian juta beras impor yang disalurkan pemerintah melalui Bulog ke masyarakat, hanya segelintir orang saja yang mengadukan adanya beras sintetis

"Nggak, sekarang kalau ada beras sintetis, Satgas pangan datengin. Jadi, ini banyak orang yang enggak suka, dari sekian juta yang diimpor Bulog kemudian dibagikan, masa cuma 1-2 orang yang bilang itu beras sintetis," ujar Arief, ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Selasa (10/9/2023).

Untuk itu, Kepala Badan Pangan Nasional itu juga mengatakan masalah temuan dugaan beras sintetis itu akan ditelusuri oleh Satgas Pangan.

"Ya Satgas Pangan, kita kan sama sama, kalau memang itu perlu diproses ya jangan ragu-ragu, itu kan bikin onar," terang dia.

Arief menyebut, jika memang ada beras sintetis, seharusnya harganya lebih mahal dari beras yang asli. Karena harga plastik menurutnya mahal.

"Beras sintetis itu kan lebih mahal loh, plastik itu lebih mahal dari beras. Ngapain?" tegas dia.

Sebagai informasi, Kabar beredarnya beras sintesis mulai dikhawatirkan warga Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ada satu keluarga yang tak jadi mengkonsumsi beras karena takut sintetis hingga memilih memakan jagung.

Warga Medan Baru, Teti, mengungkapkan dia menduga beras yang dibelinya itu sintetis karena ada aroma plastik saat dimasak. Selain itu, beras tersebut saat dimasak memiliki tekstur yang berbeda dengan beras lainnya.

"Kemarin itu kami beli beras di Pasar Pringgan. Biasanya harga beras itu Rp 150 ribu per 10 kg, tapi yang kemarin itu kami dapat harga Rp 145 ribu. Nah, pas setengah masak, kok teksturnya beda. Kalau setengah masak itu kan ketika diaduk, pasti ada yang lengket, nah ini enggak," kata Teti dilansir detikSumut, Senin (9/10/2023).

Teti makin ragu karena, setelah dimasak, nasi dari beras tersebut bertekstur keras dan elastis yang mampu membal atau mantul hingga 5-10 cm. Tak hanya itu, Teti juga makin ragu setelah uji coba dengan cara direndam dan dibakar. Ketika dibakar, Teti mencium aroma lelehan plastik.

"Nah, karena enggak lengket kita tunggu lah sampai masak. Waktu itu suami saya baca-baca lewat di TikToknya beras sintetis terus. Jadi khawatir lah karena pas dimakan rasanya beda dari sebelumnya. Pas udah tanak, tekstur nasinya itu keras, terus suami saya itu bilang coba bulatkan nasi kemudian suami lemparkan nasi yang dibulatkan tadi ternyata membal 5-10 cm, dua kali membalnya. Harusnya beras biasa kan lengket bukan membal," ujarnya.

Lihat juga Video 'Jokowi Sebut Saat Ini 22 Negara Tak Ekspor Pangan, Termasuk Beras':






(ada/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork