Impor Beras Tambahan 1,5 Juta Ton Bakal Masuk RI Mulai Desember

Impor Beras Tambahan 1,5 Juta Ton Bakal Masuk RI Mulai Desember

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 13 Okt 2023 08:00 WIB
Dirut Bulog Budi Waseso (Buwas)
Dirut Perum Bulog Budi Waseso - Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menargetkan realisasi tambahan impor mulai masuk pada Desember 2023. Namun, menurutnya tidak serta merta masuk sebanyak 1,5 juta ton. Dia memprediksi hanya baru masuk sebanyak 500 ribu ton.

"Kita akan usahakan tahun ini dan kita usahakan sesegera mungkin. Saya nggak bisa jamin bulan apa namanya juga diusahakan. Kalau penugasan kita upayakan 500 ribu, kalau dapat bisa berdatangan bersamaan dengan yang sekarang. Tetapi kita batasi, kenapa saya bilang 500 ribu kedatangan maksimal pertengahan Desember," kata Buwas usai memantau bongkar muat beras impor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2023).

Buwas menerangkan dengan tambahan impor 500 ribu ton di akhir tahun, dipastikan cadangan beras pemerintah (CBP) akan terkumpul 1,2 juta ton. Angka itu merupakan jumlah aman untuk CBP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya, belum tentu kita bisa 1,5 juta paling diupayakan kita ambil paling rendah saja itu 500 ribu. Itu dibutuhkan tambahan yang tadi kurang lebih 700 ribu kalau dipakai sampai akhir tahun, 700 kalau ditambah 500 itu 1,2 juta kan. Aman," terang dia.

Tambahan impor 1,5 juta ton kemungkinan sulit masuk sekaligus di akhir tahun 2023. Karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, realisasi impor di akhir tahun cukup sulit.

ADVERTISEMENT

"Pengalaman tahun lalu, September, Oktober kuota impor 500 ribu. Ternyata tidak bisa karena terpotong bulan Desember karena cuaca tidak baik, terus natal tahun baru sudah banyak yang libur, kapal ada tetapi kaptennya tidak ada. Evaluasi dari itu saya hari ini membatasi maksimal pertengahan Desember. Prediksi saya kalau kita dapat, (masuk) 500 ribu," jelas dia.

Saat ini penugasan impor yang telah dan sedang dilakukan Bulog berjumlah 2 juta ton. Buwas mengatakan saat ini realisasi telah mencapai 1,7 juta ton.

Ada 300 ribu ton lagi yang sedang berproses masuk dan dalam perjalanan. Salah satu bagian impor tahap terakhir tersebut yakni 24 ribu ton beras impor dari Vietnam yang mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2023).

"Saya mengecek daripada kedatangan beras impor yang ditugaskan kepada Bulog. Di pelabuhan ini sedang bongkar sekitar 24 ribu ton. Ini seluruhnya dari Vietnam. Dan jadi kita kedatangan ini kita hati-hati banget, harus ada pemeriksaan," ujar Buwas.

Dia menerangkan, impor beras yang dilakukan oleh Bulog telah melalui pemeriksaan baik dari PT Sucifindo dan Badan Karantina Pertanian. Hal itu dilakukan untuk memastikan beras yang diimpor itu dalam keadaan aman dam steril.

"Ini ada pemeriksaan juga dari Sucofindo dari Karantina. Itu mengenai mutu, baik secara kualitas dan kuantitas pengamanan kesehatan periksa semua," ujarnya.

Bulog Jajaki Impor Jagung dari AS-Brasil

Pemerintah juga berencana mengimpor jagung untuk kebutuhan peternak ayam. Karena saat ini harga jagung di dalam negeri tengah meningkat karena rendah produksi.

Rencananya impor jagung tersebut akan ditugaskan kepada Perum Bulog. Buwas menyampaikan saat ini pihaknya tinggal menunggu surat penugasan dari Badan Pangan Nasional.

Meski begitu, Bulog telah melakukan penjajakan impor jagung mulai dari negara Amerika, Brasil hingga Argentina.

"Jagung kita sudah hubungi beberapa negara tinggal surat penugasan perizinannya. Oh ada Brasil, Argentina, Amerika," tutupnya.

(ada/kil)

Hide Ads