Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong agar pengusaha hijrah dengan menggunakan produk-produk keuangan syariah. Saat ini pangsa pasar ekonomi syariah masih rendah karena dianggap belum banyak pengusaha yang terlibat.
Ma'ruf Amin mengatakan saat ini pengusaha yang menggunakan produk keuangan syariah baru 10%. Ia menargetkan agar angka itu bisa meningkat ke 50%.
"Bagaimana kita mendorong, memperbanyak para pengusaha syariah. Saya kira itu tugas berat kita supaya pangsa pasar ekonomi syariah semakin meningkat. Paling tidak 50%, sekarang baru sekian persen, 10%, harus kita genjot sampai 10," kata Ma'ruf Amin dalam acara tahunan Ijtima' Sanawi ke-19 di Grand Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf Amin mengibaratkan pengusaha bagaikan penumpang dalam sebuah bus. Tanpa pengusaha, maka produk keuangan syariah baik yang ada di perbankan, asuransi, industri halal, wakaf hingga zakat tidak akan berjalan.
"Tidak akan ada yang wakaf, zakat kalau tidak ada pengusahanya. Jadi pengusaha itu penumpangnya, semua instrumen itu busnya. Kalau nggak ada penumpangnya, busnya kosong, nggak ada yang menggunakan," tuturnya.
"Oleh karena itu kita juga harus mendorong supaya kita mendorong pengusaha muslim, bukan hanya lembaganya tetapi pengusaha, ini yang menentukan. Tidak ada pengusaha, tidak ada yang akan berjalan," tambahnya.
Untuk membangun pengusaha syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) diminta bergerak guna mendorong proses hijrah pengusaha dari konvensional ke syariah bisa berjalan dengan cepat dan lancar.
"Jadi menghijrahkan, hijranisasi pengusaha yang konvensional ke syariah. Jadi DPS harus bergerak supaya pangsa pasarnya (ekonomi syariah) menjadi besar, proses hijranisasi pengusaha dari konvensional," tuturnya.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Aman Santosa mengatakan saat ini sudah banyak sekali produk-produk keuangan syariah. Masalahnya belum semua masyarakat muslim menggunakan dan hal itu yang akan didorong.
"OJK tentunya sebagaimana selama ini terus mendorong produk-produk yang mencerminkan keunikan, keunggulan dari produk-produk syariah supaya dia lebih kompetitif, lebih diminati oleh masyarakat. Di satu sisi yang sangat didorong oleh OJK adalah meningkatkan literasi," ucap Aman dalam acara yang sama.
Untuk mendukung hal itu, mulai tahun ini OJK sudah membuat Direktorat khusus yang menangani peningkatan literasi dan inklusi Syariah yang dipimpin oleh Mohammad Ismail Riyadi.
(aid/ara)