Perilaku Konsumtif Jadi Alasan TikTok Shop Ditutup?

Kolom

Perilaku Konsumtif Jadi Alasan TikTok Shop Ditutup?

Fredericus Jackson Stanley Laksana, Petrus Heryanto Evan Massora, Rachel Aileen Horo - detikFinance
Kamis, 09 Nov 2023 16:32 WIB
Ilustrasi TikTok Shop
Ilustrasi Foto: Getty Images/ChayTee

Secara otomatis, penonton TikTok langsung melihat Live tersebut, dan sebagian besar pasti tertarik untuk menonton Live tersebut dan melihat barang yang dijual atau dipromosikan. Metode ini sangat efektif sekali, karena langsung menarik perhatian penonton, dan sebagian besar penonton ingin membeli barang tersebut.

Tidak adanya TikTok shop, justru berdampak buruk pada pedagang lokal maupun UMKM. Disadari bahwa, TikTok shop membuat para UMKM terlihat di halaman utama aplikasi daripada brand atau merk yang sudah ternama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah resmi melarang praktik perdagangan secara online lewat platform media sosial alias social commerce pada 25 September 2023 lalu. Pemerintah Indonesia mengakui bahwa pelarangan kegiatan belanja di TikTok shop ini bertujuan untuk melindungi para pelaku UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah dalam negeri.

Dengan melarang fitur TikTok Shop, pemerintah ingin mewujudkan persaingan dagang yang lebih adil antara UMKM dan pelaku bisnis yang memanfaatkan TikTok Shop untuk berjualan. Lewat aturan ini, pemerintah juga berharap dapat mengatur persaingan harga barang sehingga tidak ada pelaku bisnis yang membanting harga tanpa kontrol pemerintah.

ADVERTISEMENT

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan larangan tersebut akan tercantum dalam revisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

"Social commerce itu hanya boleh memfasilitasi promosi barang atau jasa, tidak boleh transaksi langsung, bayar langsung tidak boleh lagi. Dia hanya boleh untuk promosi seperti TV. TV kan iklan boleh, tapi TV kan tidak bisa terima uang kan. Jadi dia semacam platform digital. Jadi tugasnya mempromosikan," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu.

Hilangnya TikTok shop membuat konsumen balik kembali ke barang-barang atau penjual produk yang sudah terkenal dan yang pasti lebih memilih barang impor dari luar negeri dengan alasan lebih bagus dan sudah ternama. Alasan lain, karena mereka lebih ingin menghemat waktu mencari barang yang merk yang sudah ada saja, tanpa harus mencari alternatif merk lain yang ada.

Seperti yang diketahui, alasan TikTok shop ditutup dilatarbelakangi keluhan para pedagang terhadap TikTok shop. Keluhan penjual dikarenakan penurunan penjualan.

Dengan adanya TikTok shop, konsumen lebih memilih berbelanja di TikTok karena menghemat biaya transportasi dan waktu. Selain itu, persaingan harga yang ketat menambah penurunan penjualan semakin merosot.

Beberapa produk di TikTok shop masuk dalam barang tidak kena pajak dan ada beberapa barang yang tidak seharusnya diimpor. Produk-produknya pun TikTok shop sangat murah dibanding harga pasar, sehingga merusak harga pasar suatu produk. Hal ini membuat para penjual tidak dapat menyaingi harga yang ditawarkan oleh TikTok shop.

Lanjut ke halaman berikutnya



Simak Video "Video: Tren Pembelian Terlaris Selama Ramadan 2025"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads