Perilaku Konsumtif Jadi Alasan TikTok Shop Ditutup?

Kolom

Perilaku Konsumtif Jadi Alasan TikTok Shop Ditutup?

Fredericus Jackson Stanley Laksana, Petrus Heryanto Evan Massora, Rachel Aileen Horo - detikFinance
Kamis, 09 Nov 2023 16:32 WIB
Ilustrasi TikTok Shop
Ilustrasi Foto: Getty Images/ChayTee

Penutupan TikTok Shop berdampak positif terhadap ekosistem e-commerce untuk sementara waktu, kata pakar ekonomi Universitas Muhammadiyah, Bapak Jember Yohanes Gunawan. Beliau menyampaikan bahwa TikTok shop merupakan ancaman serius bagi industri e-commerce di Indonesia.

TikTok shop adalah gabungan hiburan dengan pengalaman belanja yang menjadi contoh nyata strategi manajemen adaptif di era sekarang. Dengan adanya TikTok shop yang memanfaatkan teknologi analisa big data untuk memberikan konten sesuai preferensi dan keinginan konsumen membuat perilaku konsumtif semakin melejit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan penyajian konten sesuai preferensi konsumen, membuat ketertarikan konsumen semakin meningkat terhadap barang yang ditawarkan. Hal ini yang mengarahkan konsumen terjerumus ke perilaku konsumtif.

Perilaku konsumtif dan tren merupakan hal yang saling berkaitan. Tren adalah fenomena populer yang memiliki momentum atau jangka waktu tertentu. Di zaman sekarang, era sosial media sangat berperan kuat dalam penyebaran teknologi termasuk tren.

ADVERTISEMENT

Di mana sosial media menjadi wadah bermacam-macam tren kerap bermunculan. Mulai dari tren fashion, makanan, hingga sound TikTok saja, semua hal bisa jadi tren selama itu dikenal oleh mayoritas masyarakat dan mudah diingat.

Tren biasanya memiliki periode atau jangka waktu yang singkat. Tapi, jangka waktu setiap tren tentu berbeda-beda dan tidak dapat dipastikan.

Tren selalu berganti-ganti dan bersifat tidak tetap. Hal ini ada kaitannya dengan TikTok shop, di mana beberapa tahun lalu orang berbelanja online lewat e-commerce. Tapi, sekarang orang lebih memilih berbelanja di TikTok shop.

Dengan era sosial media yang gempur-gempuran menciptakan banyak tren. Diiringi juga oleh perilaku masyarakat yang mendukung tren tersebut membuat semakin banyak orang tergerak untuk mengikuti tren yang ada.

Sehingga setiap ada tren baru orang tergerak untuk mengikuti hal tersebut walaupun tidak butuh. Misalnya tren baju yang kerap berganti membuat orang membeli baju secara berkala menyesuaikan dengan tren yang berlangsung.

Berlangsungnya tren kerap diiringi oleh perilaku konsumtif. Menurut Sumartono (2002), perilaku konsumtif adalah membeli barang dan jasa tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan. Oleh karena itu, harus ada kesadaran dari masyarakat sendiri untuk mencegah perilaku konsumtif yang disebabkan tren.

Lanjut ke halaman berikutnya



Simak Video "Video: Tren Pembelian Terlaris Selama Ramadan 2025"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads