Dampak Kerugian Petani hingga PHK Massal
Tauhid mengatakan pembatasan produksi rokok juga akan berdampak buruk kepada petani tembakau. Petani disebut akan kesulitan menjual hasil tembakaunya.
"Mereka akan kerja di mana? Karena tidak mudah dan sulit mengalihkan ke produk tanaman lain. Pemerintah sudah berusaha ke tanaman lain namun banyak gagalnya. Plus buruh industri akan kerja di mana. Karena itu RPP ini tidak memikirkan jalan keluar atas larangan tersebut," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tauhid menyarankan pemerintah perlu mengkaji ulang RPP kesehatan tersebut secara mendalam dan ditunda terlebih dahulu, mengingat merugikan dari sisi keuangan negara, petani, tenaga kerja, industri, maupun sektor-sektor lainnya.
Ia juga menyarankan agar RPP tersebut harus dibuka untuk publik terlibat secara luas mengingat hajat hidup orang banyak. Lebih lanjut, termasuk yang penting antisipasi dampaknya mengingat sektor lain yang terkena getahnya dari adanya RPP tersebut.
"Misalnya kalau banyak PHK terjadi bagaimana kementerian tenaga kerja merespon adanya pengangguran baru. Termasuk apabila cukai berkurang bagaimana antisipasinya," jelas dia.
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah mengungkapkan aturan RPP bisa mempersulit berkembangnya industri rokok di tanah air. Menurut dia usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tak lagi punya celah untuk berkembang.
Dia menyebutkan seharusnya aturan hanya mengatur mekanisme dan bukan melarang atau tidak memberi ruang bagi industri rokok dan UMKM. Seharusnya pemerintah mengendalikan supaya rokok tak dikonsumsi anak-anak, tak mengganggu orang lain, membuat kawasan tanpa rokok, membuat tempat merokok. "Terutama petani rokok. Sebetulnya, tembakau itu kan tidak semata-mata murni urusan rokok saja ada banyak hal lain yang berkaitan. Jika dilarang bisa mematikan industri," ujar dia.
Trubus menambahkan dari sisi petani, yang memang hanya menanam hingga memasarkan kepada pembeli di gudang tempat pengumpulan. Kemudian baru industri mengambil dari para petani.
Menurutnya pemerintah sebaiknya fokus pada kesehatan masyarakat. Lalu lebih mendengarkan kepentingan publik. "Jadi mereka (petani) bisa dikasih ruang untuk berbicara, berpartisipasi dan dicari solusinya bersama-sama. Karena pemerintah sejauh ini tidak memberikan solusi ke petani, harus kerja apa mereka, apalagi sekarang sedang sulit cari kerja, harga-harga naik, perubahan iklim. Pemerintah harus memikirkan masa depan para petani," katanya.
(ada/kil)