Tas Anyaman Daun Lontar Khas Bulukumba Pikat Turis Italia-Istri Menteri

Jelajah Desa BRILian

Tas Anyaman Daun Lontar Khas Bulukumba Pikat Turis Italia-Istri Menteri

Sukma Nur Fitriana - detikFinance
Rabu, 15 Nov 2023 10:05 WIB
Tas Anyaman Daun Lontar Khas Bulukumba Pikat Turis Italia-Istri Menteri
Foto: detikcom/Pradita Utama
Bulukumba -

Pohon lontar atau tiwalan banyak tumbuh di wilayah Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan (Sulsel). Berlimpahnya pohon lontar tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Yuyun Wahyuni (43), warga Desa Tritiro, Bulukumba, Sulsel menjelaskan masyarakat zaman dahulu menggunakan daun dari tanaman lontar sebagai pengganti kertas. Daun tersebut dikeringkan lalu dijadikan media untuk menulis. Selanjutnya, dengan tangan-tangan kreatif daun lontar juga disulap menjadi aneka kerajinan.

"Karena membuat anyaman ini sudah turun temurun dari zaman nenek moyang," katanya kepada tim detikcom saat Jelajah Desa BRILian di Sulsel belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, diakuinya kerajinan anyaman khas Bulukumba pernah nyaris 'punah' lantaran tergusur dengan produk plastik yang beredar di pasaran. Ditambah, kaum muda juga tidak ada yang tertarik untuk menganyam. Mereka menganggap produk anyaman tak memiliki pasar yang menjanjikan.

Dari situ, Yuyun merasa terpanggil untuk membangkitkan kembali budaya dan melestarikan kerajinan anyaman. Berbekal modal seadanya, ia pun mendirikan Rumah Kerajinan Atap Konjo.

ADVERTISEMENT

"Atap Konjo kan diambil dari kata atap, artinya rumah. Lalu konjo itu dari bahasa asli suku di sini. Tujuannya kita ingin menghimpun perajin yang ada di desa untuk berkegiatan dan dinaungi oleh atap konjo. Mereka nggak perlu tau mau dibawa ke mana (produknya), yang penting bikin saja," terangnya.

Tas Anyaman Daun Lontar Khas Bulukumba Pikat Turis Italia-Istri MenteriTas Anyaman Daun Lontar Khas Bulukumba Pikat Turis Italia-Istri Menteri Foto: detikcom/Pradita Utama

Yuyun menyebut di awal usaha berdiri ia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 5 juta. Modal tersebut dipakai hanya untuk membina para perajin. Bersama beberapa orang teman, Yuyun mencoba menggali potensi perajin setempat untuk selanjutnya diberi pelatihan. Pada mulanya hasil anyaman yang dibuat tidak langsung bagus, butuh proses sampai akhirnya mencapai kualitas kerajinan anyaman yang sesuai.

Hasil memang tidak pernah mengkhianati usaha. Jerih payah Yuyun dalam mengembangkan rumah kerajinan Atap Konjo berbuah manis. Kini, usaha tersebut kian maju dengan memiliki produk yang makin beragam. Tak hanya besek dan bakul, Atap Konjo saat ini sudah memiliki berbagai produk lainnya seperti tas hampers hingga hand bag premium. Jumlah produksinya pun meningkat pesat, bahkan mencapai 500 pcs dalam satu bulan. Dari situ, Yuyun bisa mengantongi omzet puluhan juta.

"Omzet tidak menentu, berbeda-beda setiap bulannya," terangnya.

Tak hanya di daerah Sulawesi Selatan, Yuyun menyebut produk anyaman karya Rumah Kerajinan Atap Konjo sudah dipasarkan secara online lewat media sosial dan marketplace. Bahkan produk buatannya sudah sampai ke Pulau Jawa hingga ke beberapa negara luar.

"Untuk penjualan sudah sampai ke luar Sulawesi. Ada (juga) yang ke Thailand, Malaysia, dan ada beberapa turis mancanegara dari Italia yang membeli," tuturnya.

Tak cuma itu, kecantikan anyaman daun lontar diakuinya juga kerap dilirik para pejabat, salah satunya istri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI. Airlangga Hartarto.

"Kita ada produk kategori premium. Kisaran harganya Rp 350 ribu sampai Rp 1,5 juta, (ada yang) diambil ibu Airlangga Hartarto. Itu di kegiatan pameran INACRAFT tahun ini," jelasnya.

Tas Anyaman Daun Lontar Khas Bulukumba Pikat Turis Italia-Istri MenteriTas Anyaman Daun Lontar Khas Bulukumba Pikat Turis Italia-Istri Menteri Foto: detikcom/Pradita Utama

Adapun tas-tas dengan kualitas premium tersebut dibuat dari pucuk daun lontar, dengan teknik anyaman khusus 'belah ketupat' dan simpul yang lebih rapat. Sehingga wajar saja bila harganya lebih tinggi dibandingkan tas anyaman biasa.

"Tas premium itu (dibuat dari) pucuk daun lontar. Dan dalam 1 pohon pucuk itu hanya ada 1. Berbeda dengan anyaman biasa, (pakai) tangkai bawah biasa. Pucuk itu warnanya putih dan agak lembut teksturnya. Kalau tangkai bawah warnanya abu kecokelatan dan keras," paparnya.

Dikatakan Yuyun dalam menekuni usaha Atap Konjo, dia terbantu dengan pelatihan yang digelar pemerintah desa bersama Bank BRI dalam program Desa BRILiaN.

"Saya mendapatkan bantuan pelatihan dari pemerintah desa untuk pelatihan pemasaran secara online. Terus penjualan juga secara online dan pencatatan keuangan secara online," terangnya.

Sementara itu, Kepala Unit BRI Tanah Lemo Farida Hairin menuturkan Desa Tritiro memiliki potensi kerajinan anyaman yang juga menjadi ciri khas daerah. Untuk mengembangkannya, kata dia, Bank BRI melalui Desa BRILian membina pelaku usaha di desa tersebut agar maju dan berkembang.

"Desa itu akan dijadikan Desa BRILian karena memiliki potensi ekonomi jadi dari potensi ekonomi ini desa diberikan pelatihan, pendampingan melalui pendampingan online. Ada juga petugas yg datang ke desa tersebut untuk memberikan pendampingan ke desa tersebut," katanya.

Tas Anyaman Daun Lontar Khas Bulukumba Pikat Turis Italia-Istri MenteriTas Anyaman Daun Lontar Khas Bulukumba Pikat Turis Italia-Istri Menteri Foto: detikcom/Pradita Utama

Di sisi lain, Pimpinan Cabang BRI Bulukumba Suryadi berharap program pengembangan Desa BRILian dapat mendorong Desa Tritiro menjadi desa yang mandiri dengan memanfaatkan potensi lokal.

"Kita (Bank BRI) sebagai perbankan, selain fungsinya intermediasi finansial, salah satunya kita harus memberikan makna bagi masyarakat. Yaitu melalui pengembangan desa, dan caranya melalui Desa BRILian untuk memberdayakan agar desa semakin maju. Tujuannya adalah desa ini bisa menjadi role model bagi desa lain," pungkasnya.

Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa Brilian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!




(ega/ega)

Hide Ads