Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melakukan pertemuan Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan AS, Jose W. Fernandez di San Francisco, Amerika Serikat (AS), Rabu (15/11) lalu.
Pertemuan itu berisi mengenai penguatan kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat (AS) melalui peningkatan status kerja sama dari Strategic Partnership ke Comprehensive Strategic Partnership (CSP).
Menurut Zulhas, Amerika Serikat akan mengembangkan produksi semikonduktor di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memperkuat rantai pasok semikonduktor di Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AS menyampaikan dukungannya terhadap Indonesia untuk memperkuat rantai pasok semikonduktor dan pengembangan semikonduktor di Indonesia," kata Zulhas dikutip dari Instagram resmi @zul.hasan, Jumat (17/11/2023).
Dalam kesempatan itu, Zulhas juga meminta dukungan AS dalam hal transisi energi. "Sedangkan Indonesia juga meminta dukungan AS dalam transisi energi berkelanjutan," jelasnya.
Semikonduktor sendiri merupakan bahan yang memiliki konduktivitas listrik. Bahan itu biasa digunakan dalam pembuatan berbagai jenis perangkat elektronik.
Mengutip dari berbagai sumber, semikonduktor biasanya digunakan dalam perangkat handphone, laptop, televisi, hingga alat masak listrik seperti microwave. Selain itu, tentunya juga digunakan dalam perangkat digital lainnya, seperti jam digital, hingga sistem GPS.
Sebelumnya, Zulhas mengatakan dalam pertemuannya dengan Fernandez juga disepakati bahwa AS dukung Indonesia untuk mengatasi masalah deforestasi.
Menurut Zulhas, Fernandez juga menyoroti adanya isu deforestasi terkait penambangan nikel tersebut. Fernandez menyebut Amerika Serikat akan bekerja sama dengan masyarakat soal standar lingkungan sesuai aturan negara untuk mengatasi isu deforestasi.
Zulhas pun menyetujui untuk menindaklanjuti semua kesepakatan dengan Amerika Serikat. Lebih lanjut dalam forum itu juga dibahas peningkatan status kemitraan dengan RI dari Strategic Partner menjadi Comprehensive Strategic Partnership. Indonesia juga meminta dukungan Amerika Serikat terkait keanggotaan Indonesia di OECD.
Zulhas juga mengusulkan kerja sama soal pengembangan sumber baterai untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Indonesia hanya punya nikel dan akan lebih bagus jika dikombinasikan dengan bahan lain, seperti lithium.
"Indonesia tidak punya lithium, sehingga bagus bila di-combine dengan nikel," ujar Zulhas dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).
(ada/kil)