Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meminta tambahan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun untuk program kampung nelayan modern (kolamo). Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Direktorat Perikanan Tangkap KPP Trian Yunanda.
Trian menyebut anggaran yang dibutuhkan untuk membuat satu kolamo seperti di Biak, Papua sebesar Rp 22,1 miliar. Anggaran tersebut telah lengkap dengan sejumlah fasilitas yang disediakan.
Sejumlah fasilitas tersebut di antaranya, dermaga tambatan kapal, pabrik es, sentra kuliner, cold storage, shelter pendaratan ikan, kios perbekalan, hingga dockyard. Ada juga fasilitas pendukung mencakup balai pelatihan, instalasi air bersih, drainase, penerangan jalan, instalasi pengelolaan air limbah, hingga kantor pengelola.
Untuk itu, apabila ingin membangun dengan sejumlah fasilitas yang sama seperti di Biak, Trian bilang membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mau bangun 100 lokasi, kita hitung-hitung, akhirnya masih kurang. Ternyata cuma satu (lokasi). Kalau nanti Kemenkeu (Kementerian Keuangan) tambahlah Rp 2,5 triliun kita bisa bangun yang sama," kata Trian dalam acara dalam acara Bincang Bahari di KKP, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2023).
Trian mengatakan pada tahun 2024 nanti akan ditargetkan 100 lokasi di Indonesia untuk program ini. Namun, dia belum membeberkan lokasi mana saja karena masih dalam proses survey.
Dia berharap pertengahan bulan ini, pihaknya sudah mendapatkan lokasi mana saja yang memungkinkan dapat dibangun kolamo. "Untuk 2024 mudah-mudahan bisa pelaksanaan pembangunan di 10 lokasi. Saat ini temen-temen di Balai Besar Sosial Ekonomi ini pertengahan bulan ini sudah dapatkan lokasi tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Anastasia Rita Tisiana mengatakan untuk menentukan calon lokasi kolamo tidak mudah.
Berdasarkan pengalamanya, ada lokasi yang jumlah nelayan mencukupi, tapi lahan untuk dibangun tidak ada.
"Terkadang juga kondisi lingkungan contohnya ada di muara sungai. Banyak PR yang kita lakukan dari situ juga kita mulai menghitung kalau kita bangun anggarannya perlu berapa. Jadi, untuk menentukan calon lokasi pun tidak mudah," imbuhnya.
(fdl/fdl)