Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) buka suara soal kabar TikTok yang sepakat investasi di Tokopedia. Zulhas menyebut langkah TikTok boleh saja dilakukan, terlebih kerja sama itu menggaet perusahaan dalam negeri.
"Boleh, boleh kan. Boleh, kalau kerja sama dengan lokal kan boleh," katanya saat ditemui di The St. Regis Jakarta, Rabu (6/12/2023).
"Kalau kerja sama boleh aja. Industri luar negeri kerja sama ya boleh," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun kerja sama itu disebut terkait dengan layanan belanja online. Oktober lalu layanan TikTok Shop memang resmi ditutup karena permasalahan izin. Namun Zulhas menyebut saat ini TikTok belum mengurus izin lagi terkait e-commerce.
"Nggak, nggak ada. Nggak ngurus izin baru, tidak ada. Tapi kerja sama kan bisa, misalnya lokal bisa," tambahnya.
Sebelumnya Bloomberg melaporkan TikTok yang merupakan anak usaha ByteDance Ltd mencapai kesepakatan investasi dengan Tokopedia. Dibanding bersaing langsung dengan Tokopedia milik GoTo, TikTok memilih untuk menjalin kerja sama.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya rincian dari kesepakatan itu bakal diumumkan pekan depan. Tapi kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan informal.
Meski begitu rincian kerja sama TikTok dan GoTo masih berproses dan bisa saja berubah sebelum resmi diumumkan. Keduanya juga masih menunggu persetujuan dari regulator.
Adapun investasi di Tokopedia merupakan yang pertama kali bagi TikTok. Sebelumnya layanan TikTok Shop dilarang di Indonesia setelah munculnya gelombang protes dari pedagang lokal.
ByteDance dinilai ingin menghidupkan kembali layanan belanja online di Indonesia yang merupakan salah satu pasar ritel terbesar di Asia Tenggara. Setelah pemerintah Indonesia meminta sosial media dan e-commerce dipisahkan, TikTok memang menjadi platform yang langsung terkena dampak.
Simak Video 'Menko UKM soal TikTok Shop Mau Beroperasi Lagi: Jangan Predatory Pricing!':