300 Penumpang Asal India Tertahan di Bandara Prancis, Ini Biang Keroknya

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 25 Des 2023 14:30 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/skyNext
Jakarta -

Sebanyak 300 penumpang asal India tertahan di Bandara Prancis karena diduga terkait perdagangan manusia. Dalam perjalanan menuju ke Amerika Tengah, para penumpang ditahan di Bandara Vatry, Paris usai adanya operasi polisi yang dramatis.

Ada penumpang yang telah berkeluarga, termasuk anak-anak dan yang paling muda balita 21 bulan. Menurut Badan Perlindungan Sipil setempat, di antara anak-anak tersebut terdapat beberapa anak di bawah umur tanpa wali.

Dikutip dari CNBC, Senin (25/12/2023), menurut Kantor Kejaksaan Paris ada dua penumpang yang telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan khusus atas dugaan perdagangan manusia yang dilakukan oleh kelompok kriminal terorganisir.

Namun, jaksa tidak mau berkomentar lebih lanjut soal jenis perdagangan manusia yang dituduhkan atau apa benar tujuan akhirnya adalah Amerika Serikat (AS). Di mana negara tersebut telah terjadi lonjakan jumlah warga asal India yang melintasi perbatasan Meksiko-AS tahun ini.

Sementara itu, sebanyak 15 awak maskapai Legend Airlines sudah diinterogasi dan dibebaskan. Pengacara Legend Airlines, Liliana Bakayoko mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang Prancis.

Dia juga membantah kliennya telah terlibat dalam dugaan perdagangan manusia. Dia menegaskan maskapai tersebut tidak melakukan pelanggaran apapun.

"Perusahaan yang menyewa pesawat tersebut bertanggung jawab untuk memverifikasi dokumen identifikasi setiap penumpang, dan memberikan informasi paspor mereka kepada maskapai penerbangan 48 jam sebelum penerbangan," kata Bakayoko kepada The Associated Press.

Dia menambahkan, perusahaan tersebut telah memesan beberapa penerbangan Legend Airlines dari Dubai ke Nikaragua, dan beberapa penerbangan lainnya telah melakukan perjalanan tanpa masalah apapun.

Sementara itu, pemerintah AS telah menetapkan Nikaragua sebagai salah satu dari beberapa negara yang dianggap gagal memenuhi standar minimum untuk menghapuskan perdagangan manusia. Hal ini disebabkan karena negara tersebut digunakan sebagai batu loncatan migrasi bagi orang-orang yang melarikan diri dari kemiskinan atau konflik di Karibia serta negara-negara yang jauh di Afrika atau Asia.

Pasalnya, adanya persyaratan masuk yang longgar atau bebas visa di beberapa negara tersebut. Penerbangan sewa inilah yang digunakan untuk perjalanan tersebut. Dari sana, para imigran melakukan perjalanan ke utara dengan bus dibantu penyelundup.

Menurut Badan Imigrasi Meksiko, Masuknya imigran India melalui Meksiko telah meningkat dari 3.000 pada 2022 menjadi lebih dari 11.000 pada Januari hingga November tahun ini. Warga negara India ditangkap sebanyak 41.770 kali memasuki AS secara ilegal dari Meksiko. Angka ini melonjak lebih dari dua kali lipat dari 18.308 pada tahun sebelumnya.




(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork