Airlangga Targetkan Buka Akses Pelatihan ke Luar Negeri Lewat Prakerja

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 23 Jan 2024 16:17 WIB
Airlangga Hartarto - Foto: detikcom/Anisa Indraini
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menginginkan kualitas pelatihan Prakerja bisa terus meningkat. Untuk itu ia menargetkan pelatihan yang ada ke depannya bisa membuka akses ke luar negeri.

Menurut Airlangga, dengan begitu bisa memberikan kesempatan lebih luas untuk masyarakat belajar di luar negeri lewat mekanisme pelatihan Prakerja.

"Dengan Kartu Prakerja sehingga dengan digital orang-orang Indonesia bisa punya akses belajar di luar negeri, bukan hanya kepada keluarga yang punya uang, bukan hanya pada top tier masyarakat yang belajar di luar negeri, kursus di luar negeri, tapi masyarakat kebanyakan Indonesia bisa kita naikkan dengan mekanisme Prakerja," kata Airlangga dalam acara Kolaborasi Penguatan Tata Kelola Program Prakerja di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2024).

"Jadi itu PR (pekerjaan rumah) kita ke depan," tambahnya.

Sejauh ini terdapat berbagai pelatihan digital Prakerja mulai dari bahasa pemrograman, analisis data, hingga ethical hacking. Juga terdapat pelatihan pengoperasian alat berat seperti truk, bus, excavator maupun bulldozer yang berguna untuk merespons geliat sektor pertambangan, perkebunan, konstruksi, serta logistik dan transportasi.

Di samping pelatihan-pelatihan seperti administrasi perkantoran, penjualan dan pemasaran, gaya hidup, desain grafis, serta soft skills, Prakerja juga memiliki pelatihan green skills seperti sustainability reporting, carbon accounting, modifikasi sepeda motor menjadi motor listrik, pupuk ramah lingkungan, dan lainnya.

Sejak diluncurkan April 2020, Prakerja telah menjangkau 17,5 juta orang dari 514 kabupaten/kota di Indonesia sebagai peserta yang diberikan akses pelatihan peningkatan keterampilan melalui skilling, reskilling dan upskilling. Rinciannya 51% berasal dari perempuan, 48% dari 212 kabupaten/kota miskin ekstrem, 2% dari kabupaten/kota tertinggal dan 3% dari penyandang disabilitas.

"Salah satu program yang bisa secara masif mendorong peningkatan skill ya Prakerja. Tidak ada 1 universitas pun di Indonesia yang bisa melatih 1 juta orang dalam waktu 1 tahun, hanya Prakerja yang bisa melakukannya," ucapnya.

Dalam menyediakan pelatihan Prakerja, manajemen bermitra dengan enam platform digital dan lebih dari 200 lembaga pelatihan untuk menyediakan lebih dari 1.200 pelatihan baik luring maupun daring, yang nantinya akan berkembang lagi dengan adanya moda Self-Paced Learning (SPL).

SPL ini akan menggunakan standar pelatihan yang tidak jauh berbeda dengan pelatihan synchronous yang sudah ada dalam ekosistem. SPL memiliki keunikan di mana pelatihan harus diakses sesuai alur/sequence yang disampaikan dan tidak bisa di-skip maupun dipercepat.

"Sehingga meski moda ini menambah fleksibilitas karena dapat diikuti kapanpun, SPL membutuhkan komitmen personal yang tinggi dari penggunanya," beber Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Prakerja Denni Puspa Purbasari.

Simak juga Video 'Cak Imin Kritik Kartu Prakerja: Lah Kok Nonton Youtube Dibayar':






(aid/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork