Bank Indonesia (BI) mengatakan Pemilu 2024 berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. BI mencatat tingkat konsumsi nasional naik 0,6% karena pesta demokrasi.
"Peningkatan konsumsi jadi stimulus pertumbuhan ekonomi. Pemilu 2024 berpotensi meningkatkan perekonomian nasional dengan peningkatan konsumsi sekitar 0,6%," tulis BI di akun Instagram resminya, Kamis (15/2/2024).
BI pun menjelaskan peningkatan konsumsi terjadi karena tiga hal. Pertama adalah Peningkatan Konsumsi Lembaga Nonprofit Rumah Tangga (LNPRT), Pemilu 2024 membuat aktivitas produksi bergerak seperti penyediaan atribut dan pengumpulan massa kampanye.
Kedua adalah peningkatan konsumsi masyarakat lewat meningkatnya permintaan berbagai produk makanan dan minuman. Adapun ketiga, adalah meningkatnya konsumsi pemerintah lewat anggaran yang dikeluarkan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan Pemilu 2024.
"Tidak hanya momentum Pemilu 2024, pemerintah dan Bank Indonesia juga terus berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi," lanjut BI.
BI pun menjelaskan upaya pertumbuhan ekonomi dilakukan lewat dua langkah yakni Pro-Stability dan Pro-Growth.
Langkah Pro-Stability terdiri dari mempertahankan BI Rate di level 6,00% untuk menjaga stabilitas nilai Rupiah dan enjaga angka inflasi dalam kisaran sasaran 2,5 sampai 1%.
Sementara Pro-Growth terdiri dari mendukung akselerasi ekonomi keuangan digital serta mendorong kredit/pembiayaan untuk sektor prioritas dengan kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
"Pilihan boleh berbeda tapi tetap satukan langkah untuk majukan ekonomi Indonesia!" pungkas BI.
(das/das)