Banyak Tambahan Bansos, Defisit APBN 2024 Melebar!

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 26 Feb 2024 18:45 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 akan melebar hingga 2,8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal defisit tahun ini awalnya diperkirakan 2,29%.

"Defisit tahun ini yang direncanakan dalam APBN (2024) 2,29% atau 2,3%, tetapi outlook-nya 2,8%," kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).

Melebarnya defisit APBN 2024 dikarenakan banyaknya tambahan bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah. Pertama, tambahan alokasi anggaran pupuk bersubsidi sebanyak Rp 14 triliun menjadi Rp 40,68 triliun di 2024.

"Kenapa subsidi pupuk ditambah? Karena kita butuh pupuk sesuai jumlah setiap tahunan. Biasanya kan sekitar 8-7 juta ton, dengan pupuk yang ada sekarang Rp 26 triliun itu hanya 5,7 juta ton, jadi jelas tidak cukup dan itu tercermin dari produksi padi bukan hanya karena pupuk tapi karena El Nino itu turunnya banyak," ucap Airlangga.

Kedua, Bantuan Langsung Tunai (BLT) mitigasi risiko pangan sebesar Rp 600 ribu per orang (dirapel untuk 3 bulan). Anggaran untuk program ini mencapai Rp 11,25 triliun dengan target 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"BLT naik untuk perubahan fluktuasi mitigasi harga sembako, itu saja nilainya sudah Rp 11 triliun," beber Airlangga.

Ketiga, pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan tarif listrik dan BBM sampai Juni 2024. Kebijakan itu otomatis membutuhkan tambahan anggaran untuk PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero).

"Tadi diputuskan dalam sidang kabinet paripurna tidak ada kenaikan listrik, tidak ada kenaikan BBM sampai Juni (2024) baik itu yang subsidi maupun non subsidi. Itu akan membutuhkan additional anggaran untuk Pertamina maupun PLN," imbuhnya.

Nah berbagai tambahan anggaran untuk program-program tersebut akan dipenuhi dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) tahun sebelumnya dan pelebaran defisit APBN 2024 melalui opsi penarikan utang.

"Itu nanti akan diambil baik dari sisa SAL maupun pelebaran defisit anggaran di 2024. Jadi itu 2,3-2,8% (defisit APBN 2024). Tahun depan pun dalam kerangka yang sama 2,4-2,8%, jadi realistis," pungkasnya.




(aid/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork