Beli Beras Premium di Toko Ritel Kok Dibatasi? Ternyata Ini Alasannya

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 26 Feb 2024 22:24 WIB
Pembatasan pembelian beras.Foto: Aulia Damayanti/detik.com
Jakarta -

Pembelian beras premium di toko ritel dibatasi 1 sampai 2 pack saja per orang dan per hari. Beras premium yang dijual dikemas dalam ukuran 5 kilogram (kg).

Pembatasan ini pun dikeluhkan netizen melalui media sosial x (dahulu Twitter). Sejumlah akun mengunggah foto-foto pengumuman ritel modern yang membatasi pembelian beras premium.

Menanggapi hal itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkap bahwa ketersediaan beras premium memang terbatas di ritel modern. Hal ini disebabkan karena ketersediaan beras dari produsen beras juga minim.

"Beras premium itu karena, satu terbatas. Beras premium dari swasta itu jumlahnya sangat terbatas, jadi kan hukum ekonomi itu, kalau suplainya rendah, sementara demandnya tinggi kan menjelang puasa jadi demandnya juga nambah, maka harga pasti meningkat," kata Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey, kepada detikcom, Senin (26/2/2024).

Roy juga mengatakan pembatasan beras di ritel dilakukan untuk menghindari spekulan yang memanfaatkan momen untuk menjual kembali beras yang dibeli dari ritel. Selain itu, juga mencegah masyarakat menimbun stok beras, yang menurutnya beras 10 kilogram (kg) cukup untuk kebutuhan satu keluarga.

"Iya kami melakukan ini berkaitan dengan spekulan, atau menghindari masyarakat yang bisa juga jadi menimbun, menyimpan karena masyarakat itu kan kadang kala takut," jelas dia.

Pasokan beras premium di pengusaha atau penggilingan juga terbatas karena saat ini panen belum terjadi. Jadi tidak heran di beberapa ritel, kata Roy harga beras premium melonjak tajam. Hal itu juga terjadi pada naiknya harga beras di pasar tradisional.

"Kalaupun ada kan mahal, jumlahnya sedikit, dan banyak direbutkan, oleh pasar tradisional juga, jadi produsen swasta yang memiliki stok premium ambil kesempatan harganya dinaikan karena stoknya juga sedikit," terang dia.

Roy menyebut, saat ini ritel juga enggan membeli pasokan beras dari produsen karena harga sudah sangat tinggi. Sedangkan ritel harus mentaati harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.

"Peritel ini kan mau jaga HET, jadi ketika harga jual mahal yang ditawarkan produsen beras, peritel banyak nggak mau ambil. Mau nggak mau (produsen) jualnya ke pasar tradisional, karena pasar tradisional mau terima berapapun (harga) bebas dijual tanpa HET," jelasnya.




(ada/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork