Pemerintah Mau Sontek Teknologi Belanda buat Jaga Pesisir Pantai RI

Samuel Gading - detikFinance
Kamis, 29 Feb 2024 15:37 WIB
Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air Kemenkomarves Lukijanto (Foto: Samuel Gading/detikcom)
Jakarta -

emerintah disebut sedang mempelajari sebuah teknologi baru untuk menjaga pesisir pantai Indonesia. Teknologi tersebut bernama Nature Based Solutions (NbS). Apa Itu?

Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air Kemenkomarves Lukijanto mengatakan pihaknya dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), hendak mempelajari tentang NbS. NbS disebutnya adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk menjaga lingkungan mencakup konservasi, pemulihan, atau pengelolaan ekosistem yang lebih baik.

"Sebagai salah satu strategi pengelolaan risiko bencana, NBS menawarkan pendekatan yang menjanjikan. Pendekatan ini tidak hanya efektif dalam mengurangi dampak bencana tetapi juga berkontribusi pada pemulihan ekosistem, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menghasilkan eksternalitas positif, dan meningkatkan kesatuan sosial dan budaya," terangnya dalam acara Workshop on Collaborative Pathways: Enhancing Water Disaster Resilient through Nature-Based Solutions di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat Kamis (29/2/2024).

Meskipun demikian, Lukjianto mengatakan bahwa pemanfaatan NbS di Indonesia masih memerlukan pemahaman yang lebih luas dan terintegrasi dalam perencanaan dan kebijakan pengelolaan risiko bencana. Oleh karena itu, ia mengatakan pemahaman bersama perlu dibangun oleh semua pihak. Sebagai wujud konkret dari hal tersebut, Kemenkomarves menggaet sejumlah peneliti asal Belanda untuk mengkaji penerapan NbS di Indonesia.

"Ini teknologi baru sehingga kita ingin melihat apakah bisa diterapkan di Indonesia untuk coastal protection dan perbaikan lingkungan. Teknologi ini ada di Belanda," tuturnya.

Sejumlah wilayah direncanakan menjadi tempat feasability study atau studi kelayakan pra-rinci NbS. Tiga di antaranya, adalah Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan. Ketiga pulau yang terletak di Bali itu akan menjadi tempat uji coba penerapan NbS. Lukjianto pun mendorong agar NbS seiring dengan upaya untuk membangun sejumlah infasturktur seperti bangunan perlindungan pantai dan fasilitas umum.

"Saya mendorong pentingnya SBA diintegrasikan dengan pembangunan infrastruktur seperti bangunan perlindungan pantai, fasilitas umum, dan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat serta menampung peta jalan transisi energi yang direncanakan, untuk alasan ini Infrastruktur Biru dengan NbS dalam pembangunan pantai dan pulau-pulau kecil terintegrasi dapat dilaksanakan," jelasnya.

Menurut Lukjianto, terdapat setidaknya tiga langkah penting untuk meningkatkan NbS dalam memperkuat ketahanan bencana air dan adaptasi perubahan iklim. Ketiganya adalah pertama, meningkatkan pemahaman tentang nilai alam dan sumber daya air. Kedua, menyertakan solusi nerbasis alam dalam perencanaan adaptasi perubahan iklim, sumber daya air, pengelolaan pesisir, dan pulau-pulau kecil. Ketiga, mendorong investasi dalam infrastruktur biru dan NbS.

"Konsep infrastruktur biru dengan NbS dalam perencanaan pengembangan infrastruktur sumber daya air terintegrasi, telah diinisiasi dalam program prioritas strategis seperti perlindungan pantai berbasis alam di pantai utara Jawa (PANTURA), Pulau Nusa Penida dan sekitarnya serta daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Kami harapkan teknologi ini bisa dimanfaatkan, diimplementasikan, sepanjang memenuhi kriteria terhadap keinginan pemerintah Indonesia," pungkasnya.




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork