Berbagai modus penipuan semakin marak terjadi di bulan Ramadan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar waspada terhadap modus penipuan selama bulan Ramadan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi sempat menceritakan dirinya yang mengalami modus penipuan padahal baru menjalani puasa dua hari. Perempuan yang dikenal dengan Kiki ini bilang modus penipuan itu dialaminya melalui telepon dan pesan singkat WhatsApp.
"Terus waspada karena selama bulan Ramadan banyak sekali berbagai modus penipuan yang bisa merugikan masyarakat merugikan kita semua bahkan saya sendiri pun baru 2 hari puasa ini sudah beberapa juga menawarkan berbagai skema penipuan," kata Kiki dalam acara Pembukaan Gebyar Ramadan Keuangan Syariah 2024 yang disiarkan secara daring, Rabu (13/3) kemarin.
Untuk itu, dia mengingatkan agar masyarakat untuk meningkatkan waspada dan lebih berhati-hati lagi. Kemudian, dia juga meminta masyarakat untuk saling mengimbau kepada sahabat dan kerabat terdekat.
"Jadi, saya mengingatkan untuk terus berhati-hati, waspada para keluarga dan juga sahabat yang ada di sekitar kita," jelasnya.
Kiki juga sempat menyebut sejumlah modus penipuan. Pertama, transfer dari pinjaman online (pinjol) ilegal meski masyarakat tidak mengajukan pinjaman. Modus penipuan lain di bulan Ramadan adalah promo yang tidak masuk akal, misalnya untuk perjalanan umrah. Masyarakat diminta untuk berhati-hati menghadapi modus penipuan ini.
"Promo cicilan perjalanan wisata umroh dan lain-lain yang sangat tidak masuk akal. Ini mesti hati-hati. Orang biasanya positif thinking dengan tawaran umroh dan lainnya," katanya dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Bulanan Februari 2024 secara daring, Senin (4/3/2024).
Modus yang ketiga adalah penipuan pengiriman parcel lewat pesan online. Ia menyebut banyak kasus pengiriman file lewat pesan online, yang ternyata adalah untuk mencuri data-data penting masyarakat, seperti email dan informasi kartu kredit.
"Ketiga yang banyak terjadi, terutama di bulan Ramadan adalah kirim parcel. Kita lihat kemungkinan orang kirim informasi via WA untuk buka aplikasi yang ternyata kita lihat seperti modus penipuan sniffing," jelasnya.
Jika mengalami ini, Kiki meminta masyarakat segera melapor ke pihak bank atau perlindungan konsumen OJK.
(fdl/fdl)