Sedihnya Pedagang Kramat Jati Buang Puluhan Ton Pepaya dan Rugi Ratusan Juta

Sedihnya Pedagang Kramat Jati Buang Puluhan Ton Pepaya dan Rugi Ratusan Juta

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 30 Apr 2024 07:30 WIB
Pedagang Pasar Induk Buang Pepaya
Pedagang Pasar Induk Buang Pepaya/Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Pemandangan tak biasa sempat terjadi di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Sebanyak puluhan ton pepaya dibuang begitu saja di sekitar pasar.

Salah seorang pedagang di Pasar Kramat Jati, Wakid (48), mengatakan kondisi ini terjadi karena banyak pedagang yang memesan pepaya terlalu banyak, padahal kondisi pasar sedang sepi.

Akibatnya banyak pepaya yang tidak laku hingga berhari-hari dan berakhir busuk. Mau tidak mau pepaya-pepaya busuk ini harus dibuang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang belanja sepi, permintaan (stok pepaya dari petani) banyak, nggak lalu sampai sudah kematengan, akhirnya BS (busuk) ya mau dikemanain lagi? ya dibuang," kata Wakid saat ditemui detikcom, Senin (29/4/2024) kemarin.

Wakid menyebut, beberapa penjual harus membuang pepaya mereka meski belum sempat dijajakan. Sebab banyak pepaya yang harus tersimpan di dalam truk karena yang di lapak belum laku terjual.

ADVERTISEMENT

Pepaya baru yang sudah berada di lapak bisa tersimpan paling lama tiga hari. Sedangkan, pepaya yang tersimpan di dalam truk hanya mampu bertahan satu hari satu malam saja.

"Karena kalau disimpan dalam truk kan panas dia, jadi lebih cepat matang. Pas dibuka, belum sempat taruh lapak, sudah BS (busuk) apalagi yang ditaruh bagian bawah. Jadi pas (pepaya) dibongkar (dari truk) langsung dibuang," jelas Wakid.

Pedagang Pasar Induk Buang PepayaPedagang Pasar Induk Buang Pepaya Foto: Ignacio Geordy Oswaldo

Keterangan itu diperkuat oleh pedagang pepaya lain bernama Fasita (32). Ia mengatakan banyak pepaya yang dijual para pedagang Pasar Induk Kramat Jati berakhir busuk karena tidak laku-laku.

Menurutnya, tidak hanya pepaya yang tidak laku di lapak yang berakhir busuk, namun juga pepaya baru yang belum sempat dibongkar dari dalam truk harus ikut membusuk. Pada akhirnya pepaya-pepaya ini harus dibuang para pedagang.

Pedagang rugi ratusan juta di halaman berikutnya.

Rugi Ratusan Juta

Wakid, mengatakan jumlah pepaya busuk yang dibuang para pedagang sangat bervariasi. Ada yang membuang hanya beberapa kuintal hingga beberapa truk dalam satu kali proses pembuangan.

Disebutkan untuk muatan satu truk pepaya yang tidak laku sampai harus dibuang bisa membuat pedagang rugi antara Rp 30-35 jutaan. Jumlah kerugian ini bergantung pada harga pepaya yang dibeli pedagang dari petani.

"Kalau untuk pepaya ukuran (muatan satu) truk itu bisa rugi Rp 30an juta. Jadi itu kalau sampai (membuang pepaya sebanyak muatan) satu mobil ya lumayan ruginya," kata Wakid.

Wakid menyebut dirinya cukup beruntung karena tidak membuang pepaya busuk sebanyak itu dalam satu kali proses pembuangan. Namun karena kondisi ini sudah terjadi sejak pasca Lebaran 2024 kemarin, ia juga sudah membuang cukup banyak pepaya busuk yang jika ditotal bisa mencapai beberapa mobil truk.

Sementara itu, Fasita mengatakan paling banyak ada pedagang yang membuang pepaya sampai tiga truk. Padahal dalam satu truk bisa memuat 8 ton pepaya, yang artinya bisa membuang sampai 24 ton (3Γ—8 ton).

Ia kemudian menjelaskan harga beli pepaya dari petani pekan lalu masih berada di kisaran Rp 4.000-4.500 per kg. Dengan perhitungan itu, menurutnya paling banyak ada lapak yang rugi sampai ratusan juta.

Seperti contoh lapak yang harus membuang muatan sampai 3 truk tadi, yang Fasita perkirakan bisa rugi sekitar Rp 96-108 juta (3 truk Γ— 8 ton Γ— Rp 4.000-4.500). Akibatnya saat ini tidak sedikit lapak yang mulai mengurangi pembelian pepaya dari petani.

"Kalau sebanyak itu (yang terbuang), kerugian bisa sampai ratusan juta sih. Kan kemarin (minggu lalu) nota (pembelian dari petani) itu di kisaran Rp 4.000-4.500 per kg. Ya itu (kerugian pedagang), kali muatan satu truk aja sudah berapa," jelas Fasita.

Beruntung, Fasita menyebut lapak tempat ia berjualan tidak membuang pepaya busuk sampai sebanyak itu. Sebab, ia menahan pengiriman pepaya dari petani sehingga tidak banyak yang terbuang di pasar.


Hide Ads