detik Sore

Senja Kala Sepatu Bata

20detik Signature - detikFinance
Selasa, 07 Mei 2024 15:05 WIB
Jakarta -

Per 30 April 2024 lalu, PT. Sepatu Bata Tbk (BATA) menutup pabriknya yang berada di Purwakarta Jawa Barat. Manajemen terpaksa menutup pabrik yang yang sudah beroperasi sejak 30 tahun lalu ini karena mengalami kerugian dan berimbas pada pemutusan hubungan kerja.

Menurunnya permintaan produksi atau kurangnya orderan dari pemasok lokal di Indonesia, membuat ongkos produksi lebih besar daripada pemasukan. Oleh karena itu pabrik terpaksa ditutup.

Menurut Corporate Secretary Bata, Hatta Tutuko, berbagai hal telah dilakukan untuk mempertahankan pabrik seperti mempertahankan operasional semua sentra produksi termasuk pabrik sepatu di Purwakarta. Belum lagi sejak Pandemi Covid-19, Bata masih mengalami masalah keuangan yang membuat daya beli masyarakat menurun. Hingga 2023, perusahaan masih mencatat minus pada kinerja keuangannya.

"PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat," ujar Hatta.

Melansir laporan keuangan konsolidasi yang diunggah perusahaan pada Keterbukaan Informasi BEI, Bata mencatatkan kerugian sebesar Rp 188,41 miliar di tahun 2023.

Kerugian ini naik hingga 75,83% atau sekitar Rp 81,12 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 107,15 miliar.

Sementara itu penjualan total selama tahun 2023 juga mengalami penurunan 5,2% menjadi Rp 609,61 miliar. Kemudian, beban usaha menjadi Rp 380,55 miliar, turun tipis 0,74% dari tahun sebelumnya.

Aset perusahaan juga tercatat makin minim, terjadi penurunan sebesar 19,10%. Di tahun 2022 tercatat aset Bata mencapai Rp 724 miliar menjadi hanya Rp 585,73 miliar di tahun 2023.

Imbas penutupan pabrik di Purwakarta, membuat sekitar 233 pekerja pabrik terpaksa dirumahkan atau pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta, Didi Garnadi, mengatakan proses PHK massal ini dilakukan secara bertahap. Perusahaan juga berjanji akan memenuhi semua kewajiban mereka untuk membayar gaji dan pesangon untuk para pekerja terdampak.

Kabar merk alas kaki asal Ceko yang gulung tikar rupanya menarik banyak pihak, salah satunya adalah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata dalam waktu dekat.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, industri alas kaki dalam kondisi yang baik. Terlebih, pemerintah telah menerapkan kebijakan larangan dan pembatasan (lartas) untuk produk alas kaki.

Dengan kebijakan lartas juga maka produk impor akan dibatasi sehingga peluang bagi industri pasar dalam negeri akan diisi oleh produk-produk lokal.

Pihak Kemenperin pun menyarankan agar Bata memperkuat pabriknya di Indonesia. Namun pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak jika keputusan perusahaan menutup pabrik terkait dengan rencana bisnis.

Senada dengan Kemenperin, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah akan mengecek dan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan pihak perusahaan. Dirinya berharap PHK hanya dilakukan sebagai jalan terakhir.

Sebagai mantan pengusaha, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga buka suara perihal tutupnya pabrik PT Sepatu Bata di Purwakarta. Jokowi menilai wajar sebuah usaha mengalami kondisi yang naik maupun turun.

"Ya ini kalo masalah ada pabrik yang tutup, sebuah usaha itu naik turun karena kompetisi, karena mungkin efisiensi, karena bersaing dengan barang-barang baru yang lebih ini. Banyak hal," ucap Jokowi ditemui usai meresmikan IDTH Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Selasa (7/5/2024).

Jokowi juga menjelaskan bahwa penutupan pabrik tidak terjadi karena kondisi ekonomi Indonesia menurut sebab secara makro ekonomi Indonesia mencapai 5,11% yang artinya baik-baik saja.

Apa saja efek domino penutupan pabrik ini? Mengapa kebijakan ini menarik perhatian para Menteri hingga Presiden? Ikuti ulasannya bersama Redaktur detikFinance dalam Editorial Review, segmen khas detik Sore yang mengulas topik terhangat dalam sehari.

Terulang kembali pembunuhan dengan korban yang merupakan Pekerja Seks Komersial (PSK) dibuang dalam koper, kali ini terjadi di Bali. Benarkah ada motif tersembunyi di balik kejadian keji ini? Saksikan diskusinya bersama Kepala Biro detikBali dalam detik Sore edisi Selasa 7 Mei 2024.

Sementara itu, Sunsetalk akan mengajak anda untuk belajar investasi dari semut bersama Chief Digital Officer InvestasiKu. Saksikan ulasan selengkapnya dalam Sunsetalk.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

"detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"




(imt/vys)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork