Kemendag Tegur 3 Importir Gegara Tidak Segera Impor Gula

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 27 Mei 2024 14:49 WIB
Ilustrasi impor gula/Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan surat teguran kepada 3 importir gula. Surat teguran itu diberikan karena importir telah mendapatkan persetujuan impor (PI) tetapi tidak sama sekali merealisasi kuota impor yang telah disetujui.

"Kami telah mengeluarkan surat teguran kepada 3 importir pemilik Persetujuan Impor Gula Kristal Mentah Untuk Diolah Menjadi Gula Kristal Putih, yang sampai dengan akhir April 2024 masih belum merealisasikan impornya sama sekali," kata Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Bambang Wisnubroto dalam rapat koordinasi inflasi dikutip dari YouTube Kemendagri RI, Senin (27/5/2024).

Secara rinci ketiga perusahaan atau importir yang diberikan surat teguran, pertama PT Sukses Mantap Sejahtera melalui Surat Nomor HM.0203/92/DAGLU/SD/04/2024 tanggal 30 April 2024, kedua PT Gunung Madu Plantations melalui Surat Nomor HM.0203/93/DAGLU/SD/04/2024 tanggal 30 April 2024, ketiga PT Pemukasakti Manis indah melalui Surat Nomor HM.0203/94/DAGLU/SD/04/2024 pada 30 April 2024.

Surat teguran ini diberikan dalam rangka mempercepat realisasi impor gula konsumsi. Selain itu, Kemendag bersama Badan Pangan Nasional mendorong importir segera merealisasikan importasinya demi kebutuhan nasional.

Bambang mengungkap berdasarkan hasil rapat neraca komoditas, pemerintah memutuskan kuota impor gula konsumsi tahun ini sebesar 708.609 ton. Kemendag sendiri telah menerbitkan 11 persetujuan impor (PI) gula konsumsi sebesar 529.550 ton GKP (gula kristal putih) atau 74,74% dari alokasi kebutuhan impor.

"Produksi dalam negeri 2.384.560 ton, kemudian kebutuhan konsumsi per bulan 244.448 ton," terang dia.

Bambang menyebut saat ini seiring dengan impor gula yang didorong masuk, musim giling tebu juga akan dimulai. Ia meyakini kebutuhan gula sampai Juli dan Agustus akan terpenuhi. Dengan begitu, harga gula diyakini akan mengalami penurunan.

"Berdasarkan hitung-hitungan kebutuhan konsumsi sebulan sebelum terdapat hasil produksi gula semester awal, maka diperkirakan PI dari gula konsumsi cukup samai bulan Juli dan Agustus 2024. Kemudian memperhatikan realisasi impor gula konsumsi 380.280 GKP, diperkirakan impor gula konsumsi akan mencukupi dalam negeri bulan Juni sampai Juli 2024. Karena saat ini memasuki musim giling dan harga di pasaran akan terkoreksi turun," pungkasnya.




(ada/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork