Sosok Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Diancam Ditangkap Kejagung

Sosok Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Diancam Ditangkap Kejagung

Amalia Putri - detikFinance
Kamis, 30 Mei 2024 11:55 WIB
Sriwijaya Group Buka 2 rute baru
Foto: detikFoto
Jakarta -

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga timah tahun 2015-2022. Hendry Lie telah 2 kali mangkir panggilan Kejagung untuk diperiksa. Kejagung mengancam akan menangkap Hendry Lie jika mangkir untuk ketiga kalinya.

Pada panggilan sebelumnya sebagai saksi dalam kasus korupsi timah, Hendry Lie tak hadir dengan alasan sakit. Hendry Lie yang ditetapkan sebagai tersangka pada 27 April 2024, belum ditahan karena tidak memenuhi panggilan dari jaksa.

Selain Hendry, adiknya yang bernama Fandy Lie juga ikut terseret di kasus yang sama dan juga ditetapkan sebagai tersangka. Hendry disebut sebagai pihak swasta di kasus korupsi timah, yaitu selaku Beneficiary Owner dari PT TIN dalam kasus ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, ada sekitar 22 orang yang telah ditetapkan Kejagung sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata niaga timah. Mereka diduga bekerja sama dalam proses menjalankan bisnis timah ilegal hingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 300 triliun.

Profil Hendry Lie

Nama Hendry Lie terkenal sebagai salah satu sosok di balik maskapai Sriwijaya Air. Dilansir dari laman resminya, Kamis (30/5/2024), Sriwijaya Air merupakan salah satu maskapai terbesar di Indonesia yang berhasil mengangkut lebih dari 950 ribu penumpang per bulan, dari hubnya di Bandara Internasional Soekarno Hatta ke 53 destinasi di Indonesia dan tiga negara kawasan.

ADVERTISEMENT

Hendry Lie merupakan salah satu dari empat orang pendiri PT Sriwijaya Air. Tiga lainnya adalah Chandra Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim yang merupakan saudara dari Hendry Lie. Mereka mendirikan maskapai tersebut pada tahun 2000-an.

Beberapa ahli yang ikut merintis berdirinya Sriwijaya Air antara lain Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W, Capt. Harwick L, Gabriella, Suwarsono dan Joko Widodo.

Sriwijaya Air sendiri memulai bisnisnya dengan satu Boeing 737-200. Pada 10 November 2003, Sriwijaya Air memulai penerbangan pertamanya. Saat ini, maskapai tersebut telah memiliki 48 pesawat Boeing dengan total 53 rute, termasuk rute regional Medan-Penang dan rute internasional lainnya.

Hendry Lie juga masuk ke dalam jajaran dewan komisaris Sriwijaya Air, bersama Chandra Lie dan Yusril Ihza Mahendra.

Simak juga Video: KNKT Ungkap 6 Faktor Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

[Gambas:Video 20detik]




(fdl/fdl)

Hide Ads