Indofarma Terjerat Korupsi, Selamatkan atau Tenggelamkan?

20detik Signature - detikFinance
Kamis, 20 Jun 2024 15:15 WIB
Jakarta -

Tanda-tanda kinerja keuangan buruk dari PT. Indofarma (Persero) Tbk. sebenarnya sudah terendus lama. Direktur Utama Holding BUMN Farmasi Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan bahwa tren penurunannya semakin terlihat sejak 2021. Merilis detikFinance, Shadiq mengungkap bahwa Indofarma menghasilkan pendapatan sebesar Rp 524 miliar di 2023, atau turun sebesar 54,2% dibandingkan dengan pendapatan pada 2022 yang mencapai Rp 1,14 miliar. Jumlah tersebut juga turun lebih dari 70% dari target perusahaan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023 di angka Rp 1,87 triliun.

Indikator lainnya adalah catatan kerugian yang terus meningkat. Terbaru pada 2023, kerugian perusahaan meningkat 40% dibandingkan tahun 2022 yaitu di angka Rp 605 miliar. Sementara itu, merangkum dari detikFinance, besaran beban sebelum pajak atau EBITDA 2023 tercatat sebesar negatif Rp 293 miliar.

Meski tidak dimulai dari hal tersebut, Indofarma belakangan menjadi sorotan akibat adanya tudingan korupsi yang merugikan perusahaan. Diketahui, dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2023 yang dilaporkan BPK ke DPR, Kamis (6/6), tercatat Indofarma dan anak usahanya, PT IGM (Indofarma Global Medika) melakukan berbagai aktivitas yang berindikasi fraud atau kerugian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, tercatat beberapa aktivitas seperti
transaksi jual-beli fiktif hingga melakukan pinjaman online.

"Pinjaman melalui fintech bukan untuk kepentingan perusahaan berindikasi merugikan IGM senilai Rp 1,26 miliar," Kata Shadiq dikutip dari detikFinance Rabu, (19/6/).

Terkait hal ini, Menteri BUMN Erick Thohir pun angkat bicara. Ia mengatakan bahwa hal ini merupakan efek dari tindakan korupsi yang dilakukan oleh oknum. Ia juga mengatakan bahwa kasus ini tel;ah dilimpahkan ke Kejagung.

"Saya belum dapat laporannya, cuma ya kan itu korup, ya, korup," kata Erick dilansir dari detikFinance, Jumat (7/6/2024).

Lalu apa tindakan Erick Thohir selanjutnya? Adakah usaha untuk menyelamatkan perusahaan plat merah yang terjerat korupsi? Ikuti diskusinya bersama Wakil Redaktur Pelaksana detikFinance dalam Editorial Review.

Beralih ke Bali, detik Sore edisi 20 Juni 2024 kali ini akan membahas persoalan pelik tentang harga property di Bali yang kian sulit dibeli. Apa penyebabnya? Benarkah warga Bali kesulitan mendapatkan rumah di tanah sendiri? Ikuti laporannya bersama Redaktur detikBali.
Sementara itu menjelang matahari terbenam, bagi anda yang ingin memperluas relasi pertemanan, detikSore akan mendatangkan komunitas Teman Baru yang akan sharing bagaimana berteman dengan orang baru dengan cara yang asyik.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"



Simak Video "Siapa Otak Pembunuhan Ini? Bagaimana Kronologinya?"

(vys/vys)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork