King's College London (KCL) mendapatkan izin pengembangan pendidikan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Malang. Salah satu universitas terbaik di dunia ini siap memulai tahun ajaran pertamanya pada September 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan King's College London merupakan universitas pertama yang masuk dalam pengembangan KEK sektor pendidikan di Indonesia. Setelah sebelumnya pemerintah telah melakukan pengembangan KEK sektor manufaktur dan kesehatan.
"Di KEK Singhasari telah diberikan perizinan oleh Kemendikbuddikti, dan ini adalah yang pertama. Jadi dari KEK ini kita sudah mengembangkan manufaktur, kemudian kesehatan," kata Airlangga dalam acara pemberian izin Pengembangan King's College London di KEK Singhasari di kantornya, Kamis (20/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kehadiran King's College London ini, ia berharap tingkat pendidikan perguruan tinggi di Indonesia dapat meningkat. Sebab selama ini status perguruan tinggi Tanah Air hanya berada di kisaran 200-300 terbaik dunia, sangat jauh berbeda dengan King's College yang berada di top 40.
Untuk tahun ajaran pertama ini, setidaknya akan ada 150 mahasiswa yang masuk di King's College KEK Singhasari, Malang. Airlangga menargetkan ke depannya universitas ini bisa mengajar sekitar 1.500 mahasiswa.
"KEK Malang ini yang pertama untuk pendidikan dengan mendatangkan King's College, top 40 universitas dunia. Kita ketahui tidak banyak universitas di Indonesia yang masuk di bawah top 100, dengan adanya King's College kita berharap ini bisa memicu agar kualitas pendidikan kita semakin meningkat," ucapnya.
"Oleh karena itu kehadiran ini perlu kita sambut dan berterima kasih, student pertama 150 orang. 150 is to small, we need 1.500, so you tell me and how to archive that (150 pelajar terlalu sedikit, kami butuh 1.500 pelajar, jadi kamu beritahu kami kapan dan bagaimana rencana itu bisa tercapai)," tambah Airlangga.
Lebih lanjut ia berharap agar KEK Singhasari dapat menarik lebih banyak universitas-universitas lain untuk masuk baik dari dalam negeri ataupun luar negeri. Dengan begitu kawasan ini dapat menjadi pusat pengembangan ilmu dan sumber daya manusia.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Intelegensia Grahatama sekaligus Ketua Yayasan King's Singhasari Indonesia David Santoso mengatakan pembangunan infrastruktur universitas baru Malang ini menelan investasi sekitar US$ 2 juta. Dengan investasi sebesar ini, ia mengatakan King's College London di kota itu sudah siap menampung lebih dari 300 mahasiswa.
Lebih lanjut, atas permintaan Airlangga tadi untuk menambah jumlah peserta didik hingga 1.500, David mengaku akan berkoordinasi lebih jauh terkait besaran investasi mendatangkan. Namun ia belum bisa memastikan berapa nilai yang diperlukan karena proses penanaman modal dari King's College sangat bergantung pada kebutuhan penyerapan peserta didik mendatang.
"Untuk infrastrukturnya yang saat ini kurang lebih ada US$ 2 juta, jadi lahan dan infrastruktur yang awalnya kita laksanakan memang itu berkembang sesuai dengan jumlah murid. Kalau pak Menko mengatakan 1.500 ya tentu itu akan kita sediakan secara bertahap," terang David.
Di luar itu, dalam tiga tahun mendatang ia menargetkan akan ada tiga universitas internasional lainnya yang akan masuk di Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari, Malang. Rencananya sejumlah universitas ini akan masuk secara bertahap, satu setiap tahunnya.
"Dalam tiga tahun mendatang kita berharap bahwa beberapa Russell Group (universitas terbaik dunia) lainnya ekstra Ivy Leagua (universitas terbaik AS) dan beberapa dari regional lainnya itu akan masuk mengembangkan human development zone yang secepatnya akan kita laporkan ke pak Menko pola pengembangannya," ujarnya.
"Tahun depan kita targetkan satu (masuk KEK Singhasari), tahun depannya lagi satu, jadi mungkin dalam tiga tahun mendatang minimal ada tiga (universitas unggulan dunia masuk)," tambah David lagi.
Simak juga Video: Alasan FOMO dan YOLO jadi Penghambat Gen Z dan Milenial Susah Menabung