RI Bidik Produksi Beras hingga November Tembus 1,72 Juta Ton

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 09 Okt 2024 22:49 WIB
Ilustrasi.Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Jakarta -

Pemerintah membidik produksi beras pada November 2024 tembus 1,72 juta ton, naik 0,1 juta ton dari produksi beras pada November 2023 yakni 1,62 juta ton.

Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, angka 1,72 juta ton ini merupakan proyeksi dari Survei Kerangka Sample Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS). Ia optimistis angka tersebut bisa tercapai berkat sejumlah program Kementan, salah satunya pompanisasi.

"Kita lihat prediksi KSA BPS, ini di November 2023 di 1,62 juta ton. Kita prediksi 2024 di atas 1,72 juta," ujar Hasto, dalam forum diskusi di Le Meridien Hotel, Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Hasto mengatakan, pompanisasi menjadi salah satu strategi cepat Kementan untuk menangani permasalahan produksi pangan di tahun 2024. Adapun RI sendiri sempat mengalami masa-masa sulit imbas dari El Nino pada 2023 lalu.

Bahkan kondisi ini sempat membuat RI melakukan impor cukup besar demi memenuhi kebutuhan pangan. Selain El Nino, persoalan ketersediaan pupuk subsidi juga mendatangkan masalah. Salah satunya, penurunan kuota subsidi pupuk.

"Karena fiskal kita 2023, subsidi pupuk kita berkurang 50% dari 9,55 juta ton jadi 4,7 juta ton. Alhamdulillah saat ini pemerintah sudah mengembalikan subsidi jadi ke 9,55 juta ton," kata Hasto.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut ditambah ketidakpastian kondisi global, Hasto mengatakan Kementan berupaya mencari solusi cepat melalui program pompanisasi. Menurutnya, program ini pun kini telah menunjukkan hasil yang luar biasa dari sisi produksi pertanian.

"Kita lihat penambahan produksi, September 2023 produksi kita 2,5-2 juta ton. Di September 2024, produksi kita, ini data KSA BPS, sudah 2,98 juta ton. Artinya apa? Ada dampak penambahan, peningkatan produksi dari program-program yang dilakukan secara cepat oleh Kementan," terang Hasto.

Begitu pula dengan produksi di bulan Oktober. Kata Hasto, produksinya juga mengalami kenaikan, di mana pada bulan Oktober 2023 produksinya di 2,19 juta dan oada Oktober 2024 angkanya naik ke posisi 2,5 juta ton.

"Artinya apa? Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam peningkatan penyediaan pangan sudah menunjukan tren signifikan dan kita harapkan program ini kita dorong, kita maksimalkan agar ketersediaan pangan untuk ke depan, Indonesia bisa kita jaga," ujar Hasto.

"Jadi dari prorgam pompanisasi yang sekarang ini dilaksanakan Kementan secara massif, kita lakukan refocusing anggaran untuk memberikan dampak signifikan di produksi pangan," sambungnya.




(shc/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork