Elon Musk Diperkirakan Jadi Triliuner Pertama, Ini Alasan Orang Kaya Makin Tajir

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 13 Okt 2024 14:30 WIB
Elon Musk (Foto: REUTERS/Leah Millis)
Jakarta -

Pengusaha asal Amerika Serikat (AS), Elon Musk diperkirakan akan menjadi triliuner pertama (dalam satuan dolar AS) di dunia pada 2027. Hal itu terungkap dalam laporan terbaru dari Informa Connect Academy.

Dari para miliarder dunia, Elon Musk adalah yang paling dekat dengan kekayaan hingga 13 digit dolar AS. Diketahui, kekayaan pendiri Tesla tersebut terus bertambah.

Pada awal 2020, kekayaan Elon Musk masih sekitar US$ 28,5 miliar berdasarkan Bloomberg Billionaires Index. Pada akhir tahun itu, kekayaannya melonjak sekitar US$ 167 miliar dan pada September 2024 menjadi sekitar US$ 265 miliar.

Pendorong terbesar kekayaan Elon Musk adalah saham Tesla, yang melonjak selama pandemi COVID-19. Saham Tesla berada di sekitar US$ 30 per saham pada Januari 2020, kemudian Januari 2021 melonjak hingga hampir US$ 300 per saham.

"Alasan orang menjadi sangat kaya adalah karena mereka mendirikan perusahaan dan mengembangkan perusahaan itu. Alasan perusahaan itu terus tumbuh dan berkembang adalah karena (perusahaan itu) menghasilkan sesuatu yang berharga yang diinginkan orang," kata Analis Kebijakan Ekonomi untuk American Enterprise Institute, James Pethokoukis dikutip dari CNBC, Minggu (13/10/2024).

Orang Kaya AS Investasi Saham

Orang kaya biasanya memiliki sebagian aset mereka yang diinvestasikan di pasar saham. Sementara rumah tangga berpenghasilan menengah cenderung memiliki lebih banyak kekayaan yang terikat pada real estat.

Sekitar 1% orang AS terkaya memiliki hampir 50% dari semua saham di negara itu. Sementara itu, 50% orang AS dengan ekonomi terbawah memiliki sekitar 1% dari semua saham, menurut data Federal Reserve pada pertengahan 2024.

Sekitar 58% keluarga memiliki saham pada tahun 2022, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui investasi pasif seperti rekening pensiun.

"Ketimpangan kekayaan sangat dipengaruhi oleh harga berbagai jenis aset. Salah satu hal yang akan menyebabkan ketimpangan kekayaan meningkat jika diukur dengan konsentrasi kekayaan adalah pasar saham," tutur John Sabelhaus.

Ketimpangan Pajak Bikin Orang Kaya Makin Tajir

Ada juga perdebatan mengenai peran perpajakan yang berkontribusi terhadap ketimpangan kekayaan. Beberapa pihak termasuk Pethokoukis berpendapat bahwa paket kompensasi yang besar merupakan imbalan untuk menciptakan perusahaan yang sukses. Pihak lain seperti Sabelhaus mengatakan celah dalam sistem pajak menciptakan persaingan yang tidak adil.

"Khususnya selama seperempat abad terakhir, perubahan dalam kebijakan pajak telah mempersulit pengenaan pajak kepada orang kaya. Ada lebih banyak pengecualian, lebih banyak cara untuk menghindari pembayaran pajak," ucap Sabelhaus.

Banyak warga AS yang dikenakan pajak berdasarkan berapa banyak penghasilan mereka, misalnya yang tertera di slip gaji. Sementara di atas kertas, pendapatan orang-orang yang sangat kaya tidak sejelas itu.

"Elon Musk memiliki paket kompensasi yang sangat besar. Paket tersebut hanya sebagian kecil yang muncul sebagai pendapatan kena pajak karena sebagian besarnya berupa bonus dan cara lain untuk mendapatkan gaji yang memudahkan untuk menghindari pajak," tuturnya.




(aid/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork