Donald Trump Menang, Perusahaan Elon Musk Ini Dihargai Rp 15.672 Triliun

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 09 Nov 2024 13:38 WIB
Foto: DW (News)
Jakarta -

Nilai perusahaan mobil listrik milik orang terkaya di dunia Elon Musk, Tesla, tembus US$ 1 triliun atau Rp 15.672 triliun (kurs Rp 15.672/dolar AS). Pencapaian ini terjadi berkat peningkatan harga saham perusahaan yang sangat tinggi usai Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS.

Melansir dari Reuters, Sabtu (9/11/2024), peningkatan nilai saham Tesla ini terjadi seiring banyaknya investor berspekulasi bahwa perusahaan-perusahaan milik Elon Musk akan mendapatkan perlakuan yang menguntungkan dari Trump berkat dukungannya yang luas selama kampanye Pilpres AS kemarin.

Saham produsen mobil listrik itu tercatat melonjak 8,2% menjadi US$ 321,22 sepanjang perdagangan Jumat (8/11) kemarin. Melambungkan valuasi perusahaan di atas angka triliun dolar untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun.

Secara umum, nilai saham Tesla milik Elon Musk itu sudah naik sekitar 29% sepanjang minggu ini yang membuat nilai perusahaan naik lebih dari US$ 230 miliar. Ini merupakan kinerja saham perusahaan yang terbaik sejak Januari 2023 lalu.

"Tesla dan CEO Elon Musk mungkin adalah pemenang terbesar dari hasil pemilu, dan kami yakin kemenangan Trump akan membantu mempercepat persetujuan regulasi atas teknologi mengemudi otonom perusahaan," kata analis ekuitas senior di CFRA Research, Garrett Nelson.

Dalam hal ini, banyak analis berpendapat orang terkaya di bumi itu dapat mendorong terciptanya regulasi yang menguntungkan bagi produsen kendaraan otonom seperti Tesla selama kepemimpinan Trump nanti.

Selain itu dirinya juga disebut-sebut bisa meminta Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS untuk menunda tindakan penegakan hukum yang melibatkan keselamatan sistem bantuan pengemudi Tesla saat ini.

Berbagai kesempatan inilah yang menurut banyak analis pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja Tesla sepanjang pemerintahan Trump. Tentu hal ini menjadi daya tarik banyak investor untuk membeli saham perusahaan Elon Musk itu.

"Jika Musk dapat meyakinkan Trump untuk menetapkan aturan kendaraan otonom federal, kami pikir itu hal yang baik bagi industri otomotif karena kami pikir perusahaan menginginkan satu set aturan daripada setiap negara bagian membuat aturan mereka sendiri," kata ahli strategi ekuitas di Morningstar, David Whiston.

Seperti diketahui Elon Musk banyak menyatakan dukungannya kepada Trump selama masa kampanye Pilpres AS berlangsung. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan sempat mengucurkan donasi sebesar sebesar US$ 75 juta (setara Rp 1,16 triliun) untuk meningkatkan peluang kemenangan Trump melawan Kamala Harris.

Lihat juga video: Erdogan Yakin Donald Trump Akan Berusaha Akhiri Perang di Gaza






(hns/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork