Pelaku UMKM dari klaster durian di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Ahmad Baehaqi merasakan manfaat permodalan KUR BRI sebagai modal awal. Menurutnya kesuksesan ini pun tidak terlepas dari upaya pemberdayaan BRI.
"Saat itu saya gunakan untuk membeli buah kemudian saya sewa lahan. Alhamdulillah, saat ini saya sudah mempunyai lahan sendiri sebesar 5 hektar," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2024).
Selain itu, Baehaqi mengaku duriannya semakin dikenal oleh konsumen lewat bazaar-bazaar UMKM yang ia ikuti. Adapun ia pertama kali mengikuti Bazaar di Kantor Pusat BRI dan mendapat kesan impresif.
"Sebanyak 400 butir durian dengan berat kira kira 800 kilogram cepat sekali habisnya hanya dalam tiga jam sudah ludes terjual," tuturnya.
Baehaqi berharap pemberdayaan BRI akan terus berlanjut dan bank yang terkenal membantu UMKM ini semakin sukses.
"Semoga BRI semakin jaya dan semakin sukses. Ke depan kami berharap bantuan bisa meluas dari sisi budidaya atau edukasi lainnya," tambahnya.
Di kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan BRI memiliki komitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM lewat program Klasterku Hidupku. Hingga nantinya, UMKM yang tumbuh dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha di daerah lain.
"Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya dengan memberikan modal usaha, tetapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat tumbuh dan berkembang," ujar Supari.
Diketahui, terdapat banyak durian lokal berkualitas unggul di Desa Lemahabang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Ketua Kelompok Klaster Durian Lemahabang, Ahmad Baehaqi mengatakan sejak tahun 2020 durian mulai disilangkan dengan jenis premium seperti Bawor, Musang King, Super Tembaga, dan varietas lainnya.
Adapun upaya persilangan bertujuan untuk meningkatkan kualitas durian lokal, baik dari segi rasa, tekstur, maupun daya tahan. Tak hanya itu, diharapkan persilangan ini membuat durian dari Desa Lemahabang dapat bersaing di pasar nasional dan internasional, sekaligus meningkatkan pendapatan para petani dan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal ini mengingat durian hasil persilangan menjadi salah satu komoditas unggulan yang semakin diminati oleh konsumen.
Klaster Durian Lemahabang memiliki anggota sebanyak 70 petani durian dan biasa memanen durian sebanyak tiga kali setahun. Setiap kali panen bisa mencapai 5 ton, dimana distribusinya terhitung banyak yakni 7.000 buah durian per hari dengan harga durian yang dibanderol Rp50.000 per kilogram. Kini durian dari Desa Lemahabang sudah punya pelanggan tetap di Jakarta, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, hingga Banyuwangi.
Simak juga video: Alasan KUR Tidak Masuk Program Pemutihan Kredit UMKM
Simak Video "Video: APINDO Sebut UMKM RI Masih Keterbatasan Akses Modal"
(prf/ega)