Pengusaha Khawatir Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping cs Picu Perang Dagang

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 19 Nov 2024 12:33 WIB
Ketua Komite Perdagangan Luar Negeri/Pengembangan Ekspor Bidang Perdagangan Apindo Budihardjo Iduansjah/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Pengusaha menilai pengenaan tarif yang dilakukan Indonesia pada beberapa produk impor dikhawatirkan memicu perang dagang. Sejumlah tarif yang dikeluarkan pemerintah di antaranya melalui bea masuk, seperti Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP).

Namun, Ketua Komite Perdagangan Luar Negeri/Pengembangan Ekspor Bidang Perdagangan Apindo Budihardjo Iduansjah menilai banyaknya pengenaan tarif itu perlu diwaspadai dengan balasan dari negara yang dikenakan tarif produk tertentu tersebut.

"Kita khawatir Indonesia mengenakan banyak tarif, itu bisa memicu perang dagang sebenarnya. Kita banyak pengenaan tarif misalnya dari negara apa kita tarifin," ungkap dia dalam acara Gambir Trade Talk di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).

Dia menilai, pengenaan tarif tersebut memang dapat melindungi pasar dalam negeri dari banjirnya barang impor. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya balasan dari negara yang terkena tarif impor.

"Harus dilihat pada saat melakukan itu harus berhati-hati dengan efek balasan, nah itu rugi mana?" ucapnya.

Di sisi lain, pasar dalam negeri memang perlu digenjot agar penyerapan produk dan tenaga kerja dari lokal. Dengan cara itu diharapkan pemenuhan kebutuhan dalam negeri terpenuhi sendiri.

"Harus bikin banyak pabrik di Indonesia supaya bisa memenuhi dalam negeri, biarin aja rupiah melemah, supaya ekspor kita murah. Itu yang bertahun-tahun yang dilakukan China, semua produsen mengisi pasar dalam negeri, baru ekspor. Ini masukan untuk Indonesia dapat mencontoh sebagian," pungkasnya.

Lihat juga Video: Penjelasan Zulhas Wacana Tarif Impor 200%, Demi Lindungi Produk Dalam Negeri






(ada/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork