RI Tak Impor Susu Segar
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan impor susu yang dilakukan Indonesia itu bentuknya susu skim bukan susu segar.
"Jadi kita impor susu dari New Zealand itu skim milk, bukan fresh milk. Yang diproduksi oleh peternak itu fresh milk. Jadi barang itu nggak bersaing," terangnya.
Susu skim merupakan bahan baku yang disebut dibutuhkan oleh industri susu. Sementara Indonesia tidak dapat memproduksi skim milk, maka diperlukan kemudahan impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak pernah impor susu segar," tambahnya.
Saat ditanya apakah akan ada pengkajian ulang dari perjanjian dagang yang berdampak ke susu, Djatmiko mengatakan imbasnya akan merugikan industri susu dalam negeri.
"Sekarang kalau misalnya direviu. Mau dinaikin tarifnya? Yang rugi siapa? Indonesia yang rugi. Makin mahal susu di Indonesia. Yang rugi kita dong, Ya rakyat Indonesia makin nggak bisa minum susu," pungkasnya.
Sebelumnya terkait biang kerok banjir susu akibat perjanjian dagang diungkap oleh Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi. Ia menyatakan, negara pengekspor susu, yang mayoritasnya dari Australia dan Selandia Baru, memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia.
Perjanjian tersebut menghapuskan bea masuk pada produk susu sehingga membuat harga produk mereka lebih murah 5% dari harga global saat masuk ke Indonesia.
"Negara-negara mengekspor susu memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia yang menghapuskan bea masuk pada produk susu sehingga membuat harga produk mereka setidaknya 5% lebih rendah dari harga pengekspor susu global lainnya," jelas Budi Arie di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).
(ada/ara)