Begini Kondisi Ekonomi Bekasi yang Punya Upah Tertinggi di RI

Begini Kondisi Ekonomi Bekasi yang Punya Upah Tertinggi di RI

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 03 Jan 2025 15:37 WIB
Ikon Kota Bekasi
Foto: Ikon Kota Bekasi (Isal/detikcom)
Jakarta -

Upah minimum Kota Bekasi merupakan yang terbesar tahun 2025 di angka Rp 5.690.752. Angka tersebut lebih tinggi dari Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) DKI Jakarta yang sebesar Rp 5.397.761 dan Karawang yang sebesar Rp 5.599.593.

Bekasi kembali menempati posisi pertama daerah dengan upah minimum tertinggi untuk kedua kalinya sejak tahun lalu. Adapun tahun ini pemerintah menetapkan upah minimum naik sebesar 6,5%.

Lantas, bagaimana kondisi perekonomian Kota Bekasi?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (3/12/2024), pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi tahun 2023 berada di angka 5,43%. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2022 yang hanya 4,96%.

Sementara, jumlah angkatan kerja Kota Bekasi pada Agustus 2024 sebanyak 2,06 juta orang, naik 19,93 ribu dibanding Agustus 2023. Penduduk yang bekerja sebanyak 1,24 juta orang, naik 30,67 ribu orang dari Agustus 2023. Sebanyak 0,78 juta orang (62,73%) bekerja pada kegiatan formal, turun sebanyak 26,22 orang jika dibandingkan Agustus 2023.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2024 sebesar 7,82% atau di atas posisi Agustus 2023 sebesar 7,80%. Penduduk yang tergolong pengangguran didominasi oleh lulusan SMA Umum dan SMA Kejuruan, masing-masing sebesar 32,45 ribu orang dan 29,55 ribu orang.

Sementara, dikutip dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), ekonomi Bekasi ditunjang oleh kegiatan perdagangan, perhotelan, dan restoran.

Pada awalnya pusat pertokoan di Bekasi hanya berkembang di sepanjang Jalan Ir H Juanda yang membujur sepanjang 3 km dari alun-alun kota hingga Terminal Bekasi. Di jalan ini terdapat berbagai pusat pertokoan yang dibangun sejak tahun 1978.

Selanjutnya sejak tahun 1993, kawasan sepanjang Jalan Ahmad Yani berkembang menjadi kawasan perdagangan seiring dengan munculnya beberapa mal serta sentra niaga. Pertumbuhan kawasan perdagangan terus berkembang hingga Jalan KH Noer Ali, Kranji, dan Kota Harapan Indah.

Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang tinggi membuat Kota Bekasi kini memiliki banyak pusat perbelanjaan modern meliputi Grand Mall Bekasi, Grand Galaxy Park, Summarecon Mal Bekasi, Grand Metropolitan Mall.

Selain itu keberadaan kawasan industri di kota ini, juga menjadi mesin pertumbuhan ekonominya, dengan menempatkan industri pengolahan sebagai yang utama. Lokasi industri di Kota Bekasi terdapat di kawasan Rawa Lumbu dan Medan Satria.

Dari sisi transportasi, untuk melayani warga Bekasi, tersedia bus antarkota dan dalam kota yang mengangkut penumpang ke berbagai jurusan. KRL Commuter Line jurusan-Jakarta Kota mengangkut warga Bekasi yang bekerja di Jakarta.

Di Kota Bekasi banyak digunakan angkutan kota berupa minibus, berpenumpang maksimal 12 orang, yang biasa disebut KOASI (Koperasi Angkutan Bekasi). KOASI melayani dari Terminal Bekasi menuju berbagai perumahan di wilayah Kota Bekasi.

Sedangkan becak masih digunakan sebagai sarana angkutan dalam perumahan. Peningkatan jumlah ojek terjadi secara signifikan seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Ojek digunakan untuk transportasi jarak dekat (2 - 5 km) dan juga di dalam perumahan.

Lihat Video 'Heboh Polsek Pondok Gede Disebut Tolak Laporan Warga Diserang Preman':

[Gambas:Video 20detik]

(acd/acd)

Hide Ads