Rencana pemblokiran operasi aplikasi TikTok di Amerika Serikat (AS) pada 19 Januari 2025 mendatang mendapat banyak kritik dari masyarakat setempat, khususnya para pengguna aplikasi.
Sebagai protes terhadap pelarangan platform milik ByteDance, banyak pengguna TikTok di AS memilih untuk 'mengungsi' ke aplikasi media social China lainnya. Semisal aplikasi Xiaohongshu atau dalam Bahasa Inggris bernama RedNote.
Melansir dari SCMP, Jumat (17/1/2025), masuknya 'pengungsi' asing dari AS membuat popularitas RedNote melambung hingga kini menjadi platform media sosial nomor satu di antara semua aplikasi iPhone gratis yang tersedia di Negeri Paman Sam.
Di aplikasi tersebut netizen dari kedua negara saling berinteraksi, memicu pertukaran budaya yang dinamis. Nuansa lintas budaya juga mengubah platform tersebut menjadi pusat pembelajaran Bahasa Inggris bagi netizen China.
Di mana saat siswa Negeri Tirai Bambu secara aktif bertanya atau membagikan soal Bahasa Inggris mereka di platform tersebut. Menanggapi hal ini, banyak pengguna asing dengan antusias memberikan jawaban yang akurat meskipun daftar pertanyaannya panjang.
"Saya tidak pernah bisa mengerti Bahasa Inggris di sekolah, tetapi sekarang saya telah menguasai tata bahasa, preposisi, dan konjungsi hanya dalam beberapa hari!" kata salah satu pengguna RedNote dari China.
Baca juga: Donald Trump Mau Selamatkan TikTok |
Kondisi ini juga menginspirasi beberapa netizen dari AS untuk mencari bantuan dalam menyelesaikan soal matematika mereka dari pelajar di China. Sebab tidak sedikit warga Negeri Paman Sam yang beranggapan bahwa orang Asia khususnya China lebih terampil dalam hal hitung-hitungan.
Namun karena ada perbedaan waktu antara China dan Amerika, mayoritas pengguna platform ini terbagi dalam zona waktu. Di mana dalam suatu waktu aplikasi RedNote didominasi oleh netizen China, dan di lain kesempatan penggunaan platform ini didominasi oleh pengguna Amerika.
"RedNote telah sepenuhnya diambil alih oleh orang Amerika! Dengan perbedaan waktu ini, rasanya seperti pagi hari adalah milik pengguna China, dan malam hari milik orang Amerika," kata seorang netizen.
Di tengah meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok, banyak juga netizen yang melihat fenomena ini sebagai momen penting hubungan antara kedua budaya.
"Ini adalah interaksi skala besar pertama antara warga internet China dan Amerika. Untuk pertama kalinya, saya merasa dunia benar-benar terhubung," ungkap salah satu pengguna
"Wah, rasanya seperti kita telah maju cepat ke masa ketika orang-orang China dan AS terlibat secara harmonis, memberi saya rasa persatuan global," kata yang lain.
(fdl/fdl)