Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso telah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk mengatasi mahalnya harga Minyakita. Isi surat tersebut permintaan relaksasi wajib pungut untuk BUMN Pangan agar distribusi Minyakita tidak panjang.
Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani buka suara. Dia mengatakan telah memberikan penjelasan kepada Budi Santoso.
Sayangnya, Sri Mulyani enggan memberikan secara detail penjelasan apa yang telah disampaikan kepada Budi Santoso.
"Ohh.. Saya sudah menjelaskan kepada Menteri Perdagangan," kata dia ditemui di Kementerian Keuangan, Jumat (24/1/2025).
Sebelumnya, Budi mengatakan masih menunggu balasan Sri Mulyani terkait dengan relaksasi wajib pungut bagi BUMN pangan untuk mendistribusikan Minyakita.
Relaksasi wajib pungut itu diminta agar distribusi penyaluran Minyakita oleh BUMN pangan tidak panjang. Jadi harga bisa ditekan dan dapat mengintervensi mahalnya minyak kemasan sederhana itu.
"Kami masih menunggu, menunggu dari Kementerian Keuangan, sebenarnya tujuannya adalah minyakita itu didistribusikan BUMN pangan Bulog, ID Food distribusi biar rantainya tidak panjang," kata Budi ditemui di Kementerian Perdagangan, Rabu (22/1/2025).
Budi mengatakan dengan adanya wajib pungut distribusi minyakita agak terhambat karena rantai pasok yang panjang. Untuk itulah dia meminta agar wajib pungut untuk BUMN pangan direlaksasi.
"Kemarin itu dengan wajib pungut agak terhambat ya proses dari produsen ke distributor," ucapnya.
Simak juga Video: Waka Komisi VI DPR Buka Suara soal Rencana Kenaikan Harga Minyakita
(ada/rrd)