Proyeksi itu berdasarkan data Kerangka Sample Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS). Jika dibandingkan dengan konsumsi Januari-Maret 2025 7,7 juta ton, maka produksi beras surplus 900 ribu ton.
"Januari sampai Maret 2025 diproyeksikan lebih tinggi 2,91 juta ton dibandingkan pada periode yang sama pada 2024," kata Arief dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (4/2/2025).
Dalam paparan Arief, produksi beras pada Januari-Maret tahun lalu hanya 5,69 juta ton. Saat itu kondisi perberasan defisit 2,01 juta ton jika dibandingkan dengan konsumsi selama tiga bulan.
Sementara saat ini, harga gabah kering panen (GKP) berada sedikit di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 6.500/kg. Arief mengatakan harga rata-rata GKP secara nasional Rp 6.498/Kg per 3 Februari 2025.
"Beberapa provinsi di NTT, Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Aceh, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat (harga gabah) sudah di atas Rp 6.500/kg. Dan masih ada beberapa lokasi lain di bawah HPP," ucapnya. (ada/rrd)