Kementerian Investasi dan Hilirisasi melakukan efisiensi anggaran 2025 sebesar Rp 271 miliar. Sebelumnya anggaran kementerian di bawah kepemimpinan Rosan Perkasa Roeslani itu, mendapatkan anggaran Rp 681,88 miliar di 2025.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu mengatakan dengan efisiensi anggaran itu, sisanya tinggal Rp 329,2 miliar. Angka itu telah dikurangi realisasi pengeluaran anggaran selama Januari sebesar Rp 81 miliar.
"Dari awalnya angka kami efisinsi belanja Kementerian/Lembaga di angka Rp 292 miliar 42,9%. Setelah dilakukan rekonstruksi menjadi Rp 271 miliar. Jadi total anggaran sisa anggara 2025 dengan angka Rp 329.221.730.000," kata dia dalam rapat dengan Komisi XII, (12/2/2025).
Rincian efisiensi ini, program dukungan manajemen dari sebelumnya Rp 409,2 miliar dipotong menjadi Rp 92,2 miliar. Sementara program penanaman modal dan hilirisasi tidak mengalami efisiensi.
Lebih lanjut, alokasi untuk Sekretariat Utama dipangkas dari sebelumnya Rp 409 miliar menjadi Rp 338,4 miliar. Todotua mengatakan Sekretariat Utama ini berkaitan dengan gaji dan operasional Kementerian.
"Jadi ini diatribusikan pengalokasikan hanya ada 3 kedeputian yang bisa kami alokasikan. Berkaitan dengan Sekretariat Utama ini menyangkut gaji, opersional," terangnya.
Kemudian untuk kedeputian yang terdampak efisiensi, Deputi Bidang Pelayanan sisa anggarannya Rp 9,3 miliar dari sebelumnya Rp 19,9 miliar. Selain itu Deputi Bidang Teknologi Informasi dari sebelumnya Rp 77 miliar menjadi Rp 12 miliar.
"Ini yang akan bisa dialokasikan maksimal daripada anggaran kepada kemeterian kami. Pada dasarnya kementerian kami lebih banyak pada Kementerian pelayanan dan Kementerian kami tidak ada PNBP dan BLU, dan memang setelah kami mengalokasikan terhadap anggaran sudah diberikan kepada kami berkaitannya dengan performa operasional pelayanan," jelasnya.
(acd/acd)