Danantara Bakal Kelola Aset Ribuan Triliun, Modalnya dari Mana?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 23 Feb 2025 10:45 WIB
Foto: Dok Antara
Jakarta -

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan menjadi tonggak baru bagi pengelolaan BUMN di Indonesia. Badan yang bakal diluncurkan besok (24/2) akan mengelola aset BUMN ribuan triliun.

Pembentukan Danantara tentu membutuhkan modal besar. Lantas, dari mana saja modal tersebut berasal?

Sumber duit Danantara dijelaskan dalam draft final Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-12 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 yang lalu, dilihat detikcom Minggu (23/2/2025).

Dalam salah satu sisipan pasal baru disebutkan Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi akan mendapatkan modal bersumber dari penyertaan modal negara dan sumber lain. Penyertaan modal dari negara sendiri dapat berasal dari dana tunai, pemberian barang milik negara, dan kepemilikan saham negara pada BUMN.

Ditetapkan juga modal Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi ditetapkan paling sedikit Rp 1.000 triliun. Modal itu bisa saja bertambah bila ada penambahan suntikan modal negara ataupun dari sumber lain.

Tambahan Modal dari Efisiensi

Bahkan, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengatakan Danantara bisa dapat suntikan modal hingga Rp 300 triliun lebih dari hasil efisiensi anggaran di tahun 2025.

Dalam Puncak Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerinda, mulanya Prabowo memaparkan efisiensi anggaran negara bakal dilakukan hingga tiga tahap tahun ini. Total anggaran yang dihemat dari tiga tahap tersebut mencapai Rp 750 triliun.

Efisiensi jilid pertama sudah berjalan setelah dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Sementara itu nantinya akan ada efisiensi putaran kedua, Prabowo menargetkan efisiensi anggaran hingga Rp 308 triliun.

Penghematan bukan hanya dilakukan pada APBN, namun hal yang sama mau dilakukan melalui dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Prabowo mengatakan dari dividen BUMN tersebut kiranya dapat terkumpul Rp 300 triliun, Rp 100 triliun di antaranya akan dikembalikan untuk modal kerja.

Intinya, total dari tiga putaran penghematan tersebut mencapai US$ 44 miliar atau sekitar Rp 750 triliun. Hasilnya akan dibagi Prabowo pada dua program prioritas, pertama sebesar US$ 24 miliar ditujukan untuk program MBG sisanya US$ 20 miliar ditujukan untuk menyuntik modal kelolaan ke Danantara.

"Sisanya kita punya US$ 20 miliar (Rp 324,3 triliun), ini akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," ujar Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo juga pernah menyampaikan Danantara akan mengelola aset jumbo senilai US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350) saat beroperasi.

Nah dalam draft final RUU BUMN yang disetujui DPR, disebutkan aset Danantara dapat berasal dari beberapa hal. Pertama dari modal Danantara baik dari negara maupun sumber lain, kedua hasil pengembangan aset Danantara, kemudian yang ketiga pemindahan aset negara atau aset BUMN.

Keempat aset Danantara bisa jadi didapatkan dari hibah dan terakhir beberapa sumber-sumber aset lain yang sah.

"Pengelolaan aset Badan sepenuhnya dilakukan oleh organ Badan berdasarkan tata kelola yang baik, akuntabel, dan transparan," bunyi salah satu poin di RUU BUMN.

Simak juga Video Prabowo Luncurkan Danantara 24 Februari, Komisi VI: Kami Mendukung




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork