Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meninjau langsung proses cetak sawah di daerah Distrik Wanam, Kabupaten Merauke, Kamis (27/2/2025). Diketahui, Merauke merupakan salah satu daerah yang masuk dalam program cetak sawah nasional seluas 1 juta hektar.
Kunjungan ini juga dihadiri Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil KASAD, Kasum TNI, serta jajaran lainnya. Ini merupakan pertama kalinya Menkeu melihat langsung kawasan lumbung pangan baru yang tengah dikembangkan di Papua Selatan.
Amran mengatakan bahwa program tersebut akan dipercepat. Ia telah mengalokasikan anggaran besar melalui program Optimasi Lahan Rawa (Oplah) dan Ekstensifikasi Lahan Cetak Sawah. Program tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian.
Sementara itu, pemerintah sendiri telah menyiapkan anggaran hingga Rp 15 triliun untuk mendukung swasembada pangan, termasuk percepatan cetak sawah di wilayah strategis seperti Merauke.
Amran mengatakan, pemerintah menargetkan 100.000 hektar cetak sawah baru, ditambah 300.000 hektar optimasi lahan secara nasional pada awal tahun 2025. Adapun Merauke menjadi salah satu lokasi utama pelaksanaan program tersebut.
Saat ini, Amran mengatakan pemerintah telah melakukan optimasi lahan seluas 40.000 hektar dari 1,2 juta hektar lahan pertanian di Merauke. Optimasi ini memungkinkan terjadinya peningkatan indeks tanam menjadi 2-3 kali setahun.
Produktivitas rata-rata pun diprediksi naik menjadi 6-7 ton per hektar berkat optimalisasi lahan dan perbaikan irigasi. Amran mengatakan, keberhasilan ini juga dukungan dari modernisasi pertanian di Merauke
"Alsintan dalam jumlah yang besar secara bertahap mengelola lahan disini, juga bantuan benih unggul, pupuk subsidi serta BBM bersubsidi pertanian," kata Amran dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2025).
Selain mendorong produksi pangan, Amran mengatakan proyek cetak sawah ini juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Melalui program Brigade Pangan yang diinisiasi Kementerian Pertanian banyak anak muda Papua kini memperoleh penghasilan hingga Rp 20 juta per bulan.
"Ke depan, Wanam akan kita siapkan menjadi salah satu lumbung pangan terbesar, bukan hanya untuk Indonesia tetapi juga dunia. Dengan modernisasi pertanian dan tata kelola irigasi yang baik, lahan ini akan semakin produktif dan mensejahterakan masyarakat," tambahnya.
Amran menambahkan, dukungan anggaran negara untuk cetak sawah dan irigasi merupakan faktor kunci dalam percepatan proyek ini.
"Di Merauke, sudah ada lahan opla yang bisa panen dua kali setahun, selanjutnya cetak sawah kita kejar, ini pertanda baik. Kita akan percepat agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan. Lahan ini adalah masa depan pangan Indonesia, bahkan dunia," pungkasnya.
(hns/hns)