STEM dan Jalan Menuju Ekonomi Berdaya Saing Tinggi

Kolom

STEM dan Jalan Menuju Ekonomi Berdaya Saing Tinggi

Stephanie Riady - detikFinance
Senin, 19 Mei 2025 17:09 WIB
Ilustrasi Pelajar SD, Ilustrasi sekolah dasar, ilustrasi pelajar
Ilustrasi Foto: Pradita Utama

Di masa depan, ketika kecerdasan buatan dan otomasi menjadi standar, hanya mereka yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan multidisipliner yang akan bertahan dan berkembang.

Vietnam menjadi contoh menarik di Asia Tenggara. Setelah reformasi pendidikan yang masif sejak awal 2000-an, negara itu kini mencetak lulusan sekolah menengah yang menempati peringkat lebih tinggi dari negara-negara Eropa dalam skor PISA, khususnya dalam matematika dan sains.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini tak lepas dari penanaman prinsip STEM sejak usia dini, keterlibatan aktif guru dalam pelatihan berbasis riset, dan kemitraan dengan industri teknologi global seperti Intel dan Samsung.

Kini, Vietnam menjadi hub manufaktur elektronik yang sangat kompetitif, menandingi Thailand dan Malaysia.

ADVERTISEMENT

STEM di Indonesia

Sebenarnya benih-benih sudah mulai tumbuh, walau belum merata. Di Nusa Tenggara Timur, misalnya, program kolaborasi antara lembaga swadaya masyarakat dengan sekolah-sekolah menengah kejuruan berhasil menghadirkan pendidikan STEM berbasis lokal.

Siswa-siswa belajar membuat alat pemurnian air dengan energi matahari, mengembangkan pertanian hidroponik, dan merakit sistem irigasi otomatis.

Di Bali, seorang guru muda bernama Ayuk Ratna Puspaningsih, yang bertugas di SMAN Bali Mandara, menerima penghargaan Science Education Award dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) pada Januari 2025.

Penghargaan ini diberikan atas inovasinya dalam mengajar sains dengan memadukan teknologi dan eksperimen langsung, yang berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Metode kreatif yang diterapkannya menjadi inspirasi bagi guru-guru lain dalam mengembangkan pembelajaran sains yang efektif.

Kisah Ayuk Ratna menunjukkan bagaimana pendidikan STEM dapat diterapkan bahkan di daerah terpencil, membawa perubahan nyata bagi komunitas lokal.

Cerita seperti ini menunjukkan bahwa transformasi pendidikan tidak harus menunggu gedung megah atau dana besar. Ia bisa dimulai dari keberanian guru, dukungan komunitas, dan akses terhadap teknologi sederhana. Namun, agar kisah-kisah kecil ini menjadi arus utama, dibutuhkan strategi nasional yang serius dan terstruktur.

Lanjut ke halaman berikutnya


Hide Ads