Rencana Pemerintah Basmi Tengkulak-Rentenir Lewat Koperasi Merah Putih

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 27 Mei 2025 07:30 WIB
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi/Foto: (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Pemerintah tengah mengebut pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih. Pembentukan Kopedeskel ini disebut dapat mengatasi permasalahan yang selama ini ada di desa, seperti keuntungan yang minim bagi petani serta nelayan, kesulitan lapangan kerja bagi anak muda, akses kesehatan yang tidak berkualitas, hingga pinjaman online (pinjol) ilegal di desa.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan perekonomian desa saat ini hanya 14% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Menurut Budi, angka ini terlalu timpang dengan potensi yang dimiliki desa. Dengan hadirnya Kopdeskel Merah Putih di desa, Budi Arie menilai dapat menjawab isu-isu di desa sehingga dapat mendongkrak perekonomian desa.

"Di mana mulai dari desa sebagai sumber bahan baku atau bahan pokok dan distribusinya dikonsolidasikan melalui koperasi ini akan menjadi sebuah usaha yang berkelanjutan dan menghidupkan perekonomian desa," kata Budi Arie saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

Budi Arie membeberkan ada beberapa isu atau permasalahan di desa. Pertama, produsen di desa, seperti petani nelayan UMKM hanya menerima harga jual minim karena banyaknya tengkulak dan rantai distribusi yang panjang. Dengan kehadiran program ini, Budi Arie menyebut dapat memberantas tengkulak dan rantai pasok sehingga lebih menguntungkan bagi petani, nelayan, hingga UMKM.

Kedua, kurangnya lapangan kerja di desa. Budi Arie menilai anak muda di desa kesulitan mencari kerja sehingga banyak merantau di kota bahkan menjadi pekerja migran. Budi menyebut program tersebut akan membuka hingga 2 juta lapangan kerja baru di desa.

Ketiga, harga bahan pokok yang tidak stabil karena ketergantungan kepada pemasok di luar desa. Menurut Budi Arie, permasalahan ini dapat distabilkan dan memperkuat sistem distribusi lokal yang efisien. Keempat, akses kesehatan yang kurang layak dan terjangkau. Untuk itu, salah satu unit wajib di Koperasi Merah Putih yakni adanya Apotek Desa serta Klinik Desa.

"Yang tak kalah penting banyak masyarakat yang terjebak rentenir dan pinjol ilegal entah untuk kebutuhan pokok maupun modal usaha. (Koperasi Desa Merah Putih) akan memberikan penawaran pinjaman melalui mekanisme simpan pinjam yang lebih mudah dan bunga yang lebih terjangkau bagi warga desa," imbuh Budi Arie.

Simak Video 'Jawaban Zulhas Soal Gaji Pegawai Kopdes Merah Putih':

Koperasi Merah Putih bisa untung Rp 1 miliar. Cek halaman berikutnya.




(rea/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork