Penerimaan Negara Baru Rp 1.201 T, Terendah dalam 3 Tahun

Penerimaan Negara Baru Rp 1.201 T, Terendah dalam 3 Tahun

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 01 Jul 2025 16:27 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan penerimaan negara pada semester I-2025 mencapai Rp 1.201,8 triliun. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan tiga tahun terakhir dan baru terealisasi 48,3% dari target Rp 3.005,1 triliun.

"Dari sisi semester I terhadap total target masih di 48,3%, dibandingkan dengan 3 tahun terakhir memang lebih rendah," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (1/7/2025).

Sri Mulyani menyebut penyebab penurunan penerimaan negara dikarenakan pelemahan ekonomi nasional dan batalnya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang sebelumnya berpotensi menambah Rp 71 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu menyebabkan kita kehilangan target yang sebesar Rp 71 triliun di APBN 2025 ini. Ini tentu mempengaruhi kinerja kita," ujarnya.

Rendahnya penerimaan negara juga dipengaruhi oleh harga minyak dan gas bumi yang turun yang terjadi sejak awal tahun. "Kuartal I-2025 kita cukup mengalami tekanan dari sisi pendapatan negara," beber Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

Hal lain yang mempengaruhi penerimaan negara adalah dividen BUMN yang kini disetorkan ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"Dividen dari BUMN yang tidak dibayarkan karena sekarang dipegang Danantara itu sekitar Rp 80 triliun," kata Sri Mulyani.

(aid/ara)

Hide Ads