Anggaran Kementan Masih Tersandera Rp 8,15 T, Target Tanam Terancam Molor

Anggaran Kementan Masih Tersandera Rp 8,15 T, Target Tanam Terancam Molor

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 02 Jul 2025 11:54 WIB
Raker Mentan Amran Sulaiman, dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).
Foto: Raker Mentan dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR RI
Jakarta -

Anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) masih terblokir sebesar Rp 8,15 triliun. Dari total tersebut, ada alokasi anggaran perjalanan non dinas yang terkena blokir, seperti penyediaan benih padi, penyediaan alsintan pertanian, hingga cetak sawah.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan jumlah anggaran Kementan yang masih terblokir hingga saat ini sebesar Rp 8,15 triliun. Dari total anggaran tersebut, blokir efisiensi perjalanan dinas sebesar Rp 304,71 miliar dan 7,85 triliun.

"Dari Rp7,85 triliun yang berstatus non-efisien dimana Rp 399 miliar merupakan blokir pada perjalanan dinas, Rp 7,4 triliun merupakan blokir non-perjalanan dinas," kata Amran saat Raker dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana masih terdapat blokir anggaran non-efisiensi masih tinggi. Amran menyebut karena masih ada sisa blokir untuk konstruksi optimasi lahan, cetak sawah, hingga penyediaan alsintan prapanen.

Amran menerangkan untuk konstruksi optimasi lahan masih terdapat blokir senilai Rp 1,2 triliun, cetak sawah senilai Rp 2,3 triliun dan alsintan prapanen sebesar Rp 3,57 triliun. Pembukaan blokir anggaran tersebut masih menunggu penyelesaian kegiatan Survey Investigasi Desain (SID).

ADVERTISEMENT

"Saat ini konstruksi oplah (optimasi lahan) yang masih diblokir seluas 211 ribu hektar dari target 500 ribu hektar, yang dibuka blokir 288 ribu hektar. Konstruksi cetak sawah yang masih diblokir seluas 62 ribu hektar dari target 255 ribu hektar, yang sudah diblokir seluas 165 ribu hektar," jelas Amran.

Selain itu, Amran menyebut pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan juga masih terdapat blokir anggaran bukan perjalanan dinas. Untuk penyediaan benih padi sebesar Rp 121 miliar dengan target seluas 150 ribu hektare.

Kemudian, untuk penyediaan alsintan pasca panen sebesar Rp 43,35 miliar. Anggaran tersebut bisa dibuka blokirnya usai merampungkan penyelesaian kegiatan Survey Investigasi Desain (SID).

"Dalam upaya untuk mempercepat buka blokir dan non-efisiensi kami terus mendorong agar pelaksanaan SID untuk cetak oplah dan cetak sawah segera diselesaikan. Selain itu konstruksi oplah dan cetak sawah harus dipercepat agar target tanam tahun ini bisa dilakukan," terang Amran.

Tonton juga "Kementan Siapkan 4 Juta Dosis Vaksin untuk Cegah Wabah PMK" di sini:

(rea/rrd)

Hide Ads