Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi merespons tentang rencana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk membeli pesawat Boeing. Rencana pembelian pesawat dari raksasa dirgantara Amerika Serikat (AS) ini juga sejalan dengan upaya pemerintah RI untuk negosiasi tarif impor 32%.
Dudy mendukung rencana Garuda untuk membeli armada baru. Hal ini apalagi mengingat kebutuhan untuk layanan udara di Indonesia terbilang cukup besar sehingga diperlukan tambahan armada.
"Ya itu bagus (rencana menambah pesawat)," ujar Dudy, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
"Kita masih butuh banyak untuk melayani wilayah udara kita," sambungnya.
Lalu saat ditanya terkait rencana Garuda membeli pesawat keluaran Boeing Dudy tidak berkomentar banyak. Namun ia menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada maskapai.
"Kita serahkan kepada Garuda," ujarnya.
Sebagai informasi, Boeing sendiri dihantam berbagai persoalan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan catatan detikcom, salah satu masalah yang menimpa Boeing ialah tragedi kelalaian kontrol keselamatan dan kualitas yang telah menyebabkan kecelakaan fatal dan penghentian operasional jetnya dalam setahun terakhir.
Di sisi lain, langkah pembelian pesawat baru dari Boeing dikabarkan masuk ke dalam serangkaian upaya negosiasi tarif dengan AS. Adapun Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar US$ 17,9 miliar dengan AS pada 2024 dan dikenakan tarif impor 32%.
Direktur Utama Garuda Wamildan Tsani dikabarkan sedang berdiskusi dengan raksasa produsen pesawat AS, Boeing, untuk membeli 75 unit pesawat. Namun, Garuda tidak berkomentar terkait hal tersebut.
Tonton juga Video: Viral HP Penumpang Hilang di Pesawat, Garuda Kasih Penjelasan
(shc/rrd)