Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan, Istana Klaim Pemerintah Jujur Keluarkan Data

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 07 Agu 2025 12:14 WIB
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi/Foto: Herdi Alif Al Hikam
Jakarta -

Data pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2025 sebesar 5,12% diragukan. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) itu dinilai jauh di atas ekpektasi banyak pihak.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi merespons hal ini. Dia menilai pemerintah sudah sangat jujur dalam merilis data. Bila pertumbuhan ekonomi melambat akan dirilis melambat, sementara bila ekonomi tumbuh akan disampaikan juga apa adanya.

"Pemerintah itu jujur-jujur saja loh kalau mengeluarkan data. Kalau turun dibilang turun, kalau naik dibilang naik," beber Hasan dalam konferensi pers di kantornya, Gedung Kwartir Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025).

Menurutnya kegaduhan yang terjadi karena data pertumbuhan ekonomi lebih disebabkan oleh persepsi para ekonom saja. Terlalu banyak menurutnya ekonom yang saat ini tidak memiliki sudut pandang positif atas pertumbuhan ekonomi yang sudah cemerlang tersebut.

"Memang ada sebagian kalangan yang kalau turun dia percaya, kalau naik dia tidak percaya. Padahal data dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, dikeluarkan oleh BPS dibuat pemerintahan yang sama," sebut Hasan.

"Saya juga membaca ada beberapa ekonom yang mungkin tidak terlalu positif, melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif," lanjutnya.

Dia pun memaparkan bukti kalau pemerintah, dalam hal ini BPS sebagai lembaga statistik resmi, jujur dalam mengeluarkan data. Selama pengumuman pertumbuhan ekonomi pada 3 kuartal terakhir sejak Presiden Prabowo Subianto menjabat, data menunjukkan naik dan turun.

Di kuartal IV 2024, ketika awal Prabowo menjabat ekonomi Indonesia diumumkan tumbuh hingga 5,02%. Berikutnya, di kuartal I 2025 diumumkan ekonomi tumbuh melambat menjadi 4,87%.

"Kuartal I 2025, teman-teman masih ingat data-datanya? Yang dikeluarkan 4,87. Turun kan. Penurunan itu dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama. Itu kan turun kita bilang turun," papar Hasan.

Nah kini pertumbuhan ekonomi sudah meningkat kembali di kuartal II 2025, kenaikan ini pun diumumkan secara jujur karena memang datanya menunjukkan ada kenaikan.

"Kuartal II naik 5,12%. Dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama. Jadi, kalau turun kita bilang turun, kalau kita naik dibilang naik, semua jujur," kata Hasan.

Simak juga Video Pertumbuhan Ekonomi Diragukan, Airlangga Tepis Isu Permainan Data




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork