Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan adanya kebocoran pada kekayaan negara dalam skala sangat besar, di mana sebagiannya mengalir ke luar negeri. Apabila terus dibiarkan, bisa-bisa Indonesia menjadi negara gagal.
Prabowo mengibaratkan negara seperti tubuh manusia dan kekayaan negara sebagai darahnya. Apabila darah terus mengalir ke luar, maka pada satu titik badan tersebut akan mati.
"Kalau mengalirnya kekayaan kita ke luar negeri, kita biarkan terus-menerus kita berpotensi jadi negara gagal," kata Prabowo, dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Prabowo menekankan, kondisi ini merupakan pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintah. Pemerintah yang ia pimpin harus mengusahakan diri untuk mencari solusi yang tepat dan cepat atas masalah pokok ini.
"Janganlah kita menghabiskan tenaga kita untuk mencari siapa yang salah, kita tidak ada waktu, kita tidak punya cukup energi untuk mencari kesalahan orang," imbuhnya.
Atas hal ini, Prabowo menegaskan bahwa dirinya berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Hal ini termasuk dengan langkah-langkah yang sulit dan tidak populer bagi pihak-pihak tertentu.
Langkah-langkah tersebut perlu dilakukan untuk menyelamatkan kekayaan negara agar bisa digunakan untuk kepentingan bangsa untuk hari ini dan hari esok, untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang.
Prabowo juga percaya, apabila Indonesia konsisten menjalankan apa yang telah dibuat oleh para pendiri bangsa, maka bangsa Indonesia akan selamat. Hal ini khususnya menyangkut rancang bangun RI yang sudah tertuang dalam UUD 1945.
"UUD 1945 janganlah menjadi mantra. Janganlah menjadi slogan hanya di bibir kita teriak-teriak terus UUD 1945 adalah rancang bangun yang relevan, rancang bangun yang ampuh, rancang bangun yang nyata dan rancang bangun yang operasional untuk kita gunakan," ujar Prabowo.
Simak juga Video Kala Prabowo Ungkap Rampasan Belanda Setara 140 Tahun Anggaran RI
(acd/acd)