Presiden Prabowo Subianto menegaskan di tengah dunia yang semakin mengedepankan kepentingan nasional masing-masing, Indonesia harus menempatkan kepentingan bangsanya sebagai prioritas utama.
Prabowo mengatakan saat ini prinsip my country first banyak dipegang. Hal itu ia sampaikan dalam pidato Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
"Potensi geopolitik terus memanas, perang fisik berada di mana-mana, perang tarif menjadi ancaman bagi ekonomi global. Tata kelola dunia berubah drastis. Prinsip my country first menjadi semakin dominan, menekan ekonomi dan menimbulkan biaya tinggi bagi seluruh negara," kata Prabowo.
Menghadapi situasi global yang tidak menentu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus memperkuat ketahanan ekonomi dalam negeri. Ia menyebut, perluasan hilirisasi dan penciptaan lapangan kerja menjadi fokus utama pemerintah ke depan.
"Hilirisasi akan kita perluas, lapangan kerja akan kita ciptakan. Nilai tambah harus kita maksimalkan dan nilai tambah itu harus tetap berada di tanah air kita Indonesia," tegasnya.
Presiden juga menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan agar semua anak bangsa bisa merasakan manfaat pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di pusat-pusat kota, tetapi juga hingga ke pelosok negeri.
"Semua anak bangsa berhak maju, pendidikan dan kesehatan harus merata, pemerataan pembangunan kita lakukan dari Sabang sampai Merauke," ucapnya.
Prabowo menyebut selama 10 bulan pertamanya menjabat, seluruh elemen pemerintah telah bekerja keras menghadapi dinamika global yang semakin kompleks.
"Sepuluh bulan pertama ini kita semua bekerja keras, bersatu padu mewujudkan cita-cita bangsa di tengah lingkungan global yang bergerak sangat dinamis penuh ketidakpastian," tandasnya.
(aid/fdl)