Dedi Mulyadi Buka Suara soal Penerima Bansos di Jabar yang Main Judol

Dedi Mulyadi Buka Suara soal Penerima Bansos di Jabar yang Main Judol

Andi Hidayat - detikFinance
Sabtu, 23 Agu 2025 07:31 WIB
Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi/Foto: dok. Pemprov Jabar
Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) menyebut hampir 50 ribu penerima bantuan sosial (bansos) di Jawa Barat terindikasi aktivitas judi online (judol). Aktivitas judol yang dilakukan penerima bansos pun tak main-main, mencapai Rp 199 miliar.

Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku pihaknya telah mengusulkan kriteria penerima bansos. Menurutnya, bansos yang disalurkan untuk usia produktif memiliki risiko yang lebih besar.

"Ketika yang menerima bansos main judol, berarti kan usianya usia produktif. Nah, bansos ini harusnya diarahkan pada mereka yang tidak punya usia produktif. Usia-usia yang sudah sangat tua, yang sudah renta, itu dapat bansos. Tapi kalau orang umurnya 40 tahun, 45 tahun, dia masih bisa bekerja. Nah, menerima bansos kalau jadi problem," terang Dedi di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi menjelaskan, bansos seringkali disalurkan tidak tepat sasaran. Bahkan, ia menyebut, terdapat orang yang tidak memiliki kemampuan fisik dengan usia di atas 70 tahun tidak menerima bansos.

"Problem-nya adalah kecemburuan sosial, yaitu ada orang yang dianggap punya kemampuan ekonomi terima bansos, ada orang yang tidak punya kemampuan ekonomi, tidak punya kemampuan fisik, karena usianya sudah sangat tua, sepuh, usianya 75, 80, tidak dapat," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dedi menambahkan, Pemprov Jawa Barat meminta Kemensos untuk melakukan pendataan ulang penerima bansos. Dalam pendataan ulang ini, ia meminta penduduk sekitar turut dilibatkan.

"Tim pendatanya itu sebaiknya melibatkan masyarakat setempat. Kan problem dari data kependudukan kita, data sensus kita ini, yang melakukan sensus di tempat itu, itu dengan orang lain dari luar. Sehingga seringkali dia tidak ngerti bagaimana posisi masyarakat itu," jelasnya.

"Bahkan saya sih mengusulkan putusan tentang masyarakat miskin di semua desa, itu diputuskan dalam peraturan. Misalnya diputuskan dulu di desanya lewat peraturan desa. Kemudian nanti diputuskan di kabupaten lewat peraturan bupati dan wali kota. Nanti diputuskan di provinsi lewat peraturan gubernur. Jadi seleksinya itu terus," jelas dia.

Diketahui, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkap Jawa Barat menjadi daerah dengan penerima bansos terbanyak yang terindikasi bermain judol. Sebanyak hampir 50 ribu penerima bansos di Jawa Barat terlibat judi online dengan transaksi Rp 199 miliar.

"Jadi Jawa Barat 49.431 orang. Depositnya Rp 199 miliar," ujar Saifullah Yusuf di Kantor Kemensos, Jakarta, dikutip dari detikNews, Kamis (7/8/2025).

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads