Ketika ada dua perusahaan yang bergabung dan terlebih bergerak di bidang sama, pasti karyawan akan jadi korban efisiensi. Hal ini pula yang terjadi pada konsolidasi Tokopedia dan TikTok Shop.
Efisiensi jadi kunci utama dalam integrasi sistem yang tengah dijalankan kedua perusahaan sejak bergabung pada akhir tahun 2023 silam, sehingga tidak ada peran yang tumpang tindih.
Kebijakan PHK karyawan pun mencuat usai kabar bahwa integrasi sistem yang tengah dilakukan antara Tokopedia dan TikTok Shop memasuki fase akhir. Divisi yang redundant dihilangkan dan kontrol penuh pun dimiliki pemegang saham mayoritas, yakni TikTok.
Sumber detikfinance di Tokopedia menyebut, sejumlah divisi bahkan sudah dibubarkan sebagai dampak dari integrasi sistem ini. Lantas bagaimana nasib karyawannya? Ada dua jalan yang ditempuh mereka yang terdampak.
Pertama, sudah pasti akan di-PHK dan mendapat pesangon serta diberikan fasilitas 'garden leave' dalam waktu tertentu. Dimana selama periode 'garden leave' si karyawan tersebut tak perlu kerja dan tetap digaji.
"Opsi kedua ya divisinya dibubarkan dan elo 'dipindahkan' ke mainland kayak gw," ungkapnya. Maksudnya adalah masih bekerja namun dikontrol dan di bawah koordinasi TikTok China tetapi kerja remote dari Indonesia.
"Jadi bosnya orang China langsung. Sekarang semuanya dihandle mainland. Aneh menurut gue, harusnya kan TikTok under Tokopedia untuk bisa jualan di sini. Tetapi ini malah kebalik," ungkapnya.
Sumber detikfinance pun membenarkan jika gelombang lanjutan PHK Tokopedia belum akan berhenti. Dimana saat ini lebih mengarah ke tim teknologi informasi dan operasional.
"Gosipnya akan ada layoff lagi di akhir tahun karena ini kan semua nunggu 100% beres integrasi. Ketika sudah beres ya yang udah dikerjain bakal gak kepake dan kena layoff," ia menambahkan.
Hingga saat ini, manajemen Tokopedia belum memberikan tanggapan terkait kabar PHK tersebut. detikcom sudah berupaya mengkonfirmasi kabar ini ke Tokopedia namun belum mendapatkan jawaban.
Pada Januari 2024, TikTok (di bawah ByteDance) menyelesaikan akuisisi 75,01 % saham Tokopedia dari GoTo, senilai sekitar USD 840 juta. Saat itu, TikTok berkomitmen untuk menginvestasikan lebih dari USD 1,5 miliar untuk pengembangan entitas gabungan di masa depan, tanpa mencairkan saham GoTo lebih lanjut.
Tokopedia kini menjadi entitas gabungan yang dimiliki bersama oleh TikTok (75 %) dan GoTo (25 %). Akuisisi ini memungkinkan TikTok untuk kembali menjalankan layanan TikTok Shop di Indonesia - setelah sebelumnya dilarang karena peraturan yang melarang transaksi e-commerce langsung melalui aplikasi media sosial - dengan menjadikan Tokopedia sebagai platform e-commerce legal.
Simak juga Video: Bos GOTO Beberkan Progres Integrasi Tokopedia dan TikTok
(ash/rrd)