Komisaris BUMN Rugi Dapat Tantiem, Prabowo: Enak di Lo, Nggak Enak di Rakyat!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 28 Agu 2025 14:40 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto. (YouTube Setpres)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan besar-besaran pada pengelolaan perusahaan pelat merah. Kini, BUMN di bawah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Salah satu perubahan dalam pengelolaan BUMN ialah menghapus tantiem alias bonus komisaris BUMN.

"Selama ini banyak yang tidak baik manajemennya, sekarang saya ingin beresin semua itu. Saudara tahu kemarin saya hilangkan apa itu, tantiem. Tantiem pun saya nggak jelas apa itu artinya, rupanya itu bahasa Belanda, tantiem artinya bonus, kenapa sih nggak pakai istilah sederhana, bonus gitu lho," sebut Prabowo dalam acara APKASI Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (28/8/2025).

Beberapa BUMN rugi bahkan sempat memberikan tantiem kepada komisarisnya. Menurutnya kebijakan ini cuma menguntungkan komisarisnya padahal BUMN juga merupakan kekayaan negara yang juga menjadi kekayaan rakyat.

"Yang repot perusahaan rugi dikasih bonus komisarisnya. Enak di lo, nggak enak di rakyat! No, saya nggak mau! Coret!" tegas Prabowo dengan nada bicara tinggi.

Dia menyerukan bagi yang tidak mau dan tidak setuju dengan kebijakannya menghapus tantiem BUMN untuk keluar saja dari manajemen. Menurutnya, masih banyak anak muda dengan potensi besar bisa masuk mengelola perusahaan pelat merah.

"Yang nggak mau (tidak terima Prabowo hapus tantiem), get out! Banyak anak muda yang mau masuk," kata Prabowo menekankan.

Dia menambahkan di Indonesia tidak ada pejabat yang tidak bisa diganti. Mulai dari jabatannya sebagai Presiden, hingga ke kepala daerah seperti Bupati dan Walikota juga bisa diganti bila kinerjanya tidak baik.

Hal ini juga berlaku pada BUMN. Dia memberikan sinyal jangan sampai bos-bos BUMN yang ada saat ini merasa seperti raja dan tidak mau dievaluasi bila kepemimpinan dan hasil kerjanya buruk.

"Di Indonesia ini saya kasih tahu, there is no one cannot be replaced, tidak ada orang yang tidak bisa diganti. Termasuk Presiden RI, kalau saya ngggak bener kalau saya brengsek. Bupati nggak beres, Bupati bisa diganti. Jadi itu direksi-direksi BUMN merasa jadi kayak raja aja, kayak perusahaan punya neneknya sendiri," pungkas Prabowo.

Simak juga Video: Dasco Benarkan Tantiem BUMN Dihapus Bisa Hemat hingga Rp 18 T




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork