Emas Jadi Primadona di 2025, BSI Ajak Investasi Mulai Rp 50 Ribu

Inkana Izatifiqa R. Putri - detikFinance
Kamis, 09 Okt 2025 14:50 WIB
Foto: dok. BSI
Jakarta -

Di tahun 2025, emas bak primadona investasi bagi masyarakat. Sebab dalam satu tahun terakhir, harga emas di Indonesia mengalami lonjakan kenaikan. Pada (29/9), harga emas mencapai Rp2.040.000/gram, atau naik 60% year on year berdasarkan gold price. Alhasil, terjadi antrean pembeli di gerai-gerai yang menjual logam mulia dalam bentuk batangan.

Menanggapi kondisi ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendorong masyarakat untuk berinvestasi dengan aman, mudah dan terjangkau melalui BSI Layanan Emas dan Bulion Bank.

"Cukup Rp50 ribu sudah bisa membeli emas di BSI dengan perolehan sekitar 0,02 gram," kata Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).

Hal ini disampaikan Anggoro saat acara Grand Launching Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 di Jakarta (8/10).

Anggoro menjelaskan setelah memiliki rekening emas, nasabah dapat melihat langsung pergerakan investasinya. Dengan jaminan buyback, nasabah juga dapat bertransaksi jual dan beli dengan harga yang kompetitif selama 24 jam.

Bagi yang ingin mencetak sesuai gramasi ukuran cetak, kata Anggoro, nasabah dapat mencetak melalui menu cetak emas di BYOND by BSI. Terkait keamanan fisik emas jika berinvestasi melalui aplikasi, ia a menegaskan nasabah tak perlu khawatir karena emas tersimpan aman di bank.

Layanan Emas di BSI

Anggoro menjelaskan pihaknya menghadirkan dua opsi pembelian emas bagi nasabah, yakni dengan menabung emas ataupun mencicil emas. Adapun jika membutuhkan dana cash dengan cepat dan tak ingin menjual emas, nasabah dapat menggadai emas tersebut.

''BSI menyediakan tiga layanan emas yakni BSI Emas, Cicil Emas BSI Gold dan BSI Gadai Emas," tegasnya.

Adapun BSI Emas merupakan layanan emas yang disediakan Bank Syariah Indonesia untuk memfasilitasi masyarakat membeli Emas dengan cara menabung emas melalui superapps BYOND by BSI. Pembukaan rekening dapat dilakukan mulai 0,02 gram emas atau setara Rp50 Ribu. Nantinya, nasabah dapat mencetak fisik logam mulia emasnya mulai dari dua (2) gram di Kantor Cabang BSI seluruh Indonesia.

Selanjutnya Cicil Emas BSI Gold, yakni layanan cicil emas seri "Emasku BSI" dengan sertifikasi SNI dengan karatase 99,99% dan kesesuaian syariah dari DSN MUI. Harga BSI Gold pun kompetitif dan dapat dilakukan buyback di Kantor Cabang BSI Seluruh Indonesia.

Terakhir adalah BSI Gadai Emas, yakni layanan gadai emas yang dapat dilakukan di BSI. Melalui layanan ini, nasabah dapat menggadaikan emas saat membutuhkan dana cepat.

"Inovasi layanan dan transformasi digital transaksi menjadi salah satu engine yang mendorong akselerasi pertumbuhan bisnis di BSI," ujar Anggoro.

Anggoro menegaskan saat ini BSI terus menggencarkan literasi emas kepada masyarakat. Hal ini menjadi upaya perusahaan untuk mengajak masyarakat memiliki kesiapan dana yang cukup di tengah kondisi ekonomi menantang.

Ia menjelaskan emas memiliki nilai unik intrinsik yang tahan inflasi, liquid dan bisa diperjualbelikan kapanpun. Untuk itu, BSI hadir untuk memberikan solusi demokratisasi investasi emas karena cukup dengan nilai setara 0,02 gram. Dengan minimal 5 gram emas, nasabah sudah dapat mencetaknya di kantor BSI.

Investasi Emas Gaet Kaum Milenial

Investasi emas saat ini mulai menarik minat kaum milenial. Di segmen cicil emas, bahkan sekitar 30-35% nasabah tergolong generasi milenial.

Bisnis emas memang telah menjadi engine pertumbuhan bisnis BSI hingga Triwulan II Tahun 2025. Pembiayaan bisnis emas BSI pun melesat 88,25% (YoY) mencapai Rp16,88 triliun. Jumlah ini terdiri atas Cicil Emas Rp9,09 triliun tumbuh 155,41% (YoY), dan Gadai Emas Rp7,79 triliun tumbuh 44,08% (YoY).

Melesatnya bisnis berbasis emas juga meningkatkan pendapatan margin perseroan ke level Rp14,09 triliun, tumbuh 16,61% (YoY). Kemudian, pendapatan berbasis fee menjadi Rp2,94 triliun, naik 18,37%. Animo masyarakat terhadap BSI Emas juga terlihat dari kelolaan Tabungan Emas BSI telah menyentuh lebih dari 1 ton emas.

"Memiliki emas secara digital lebih mudah untuk disimpan dan ditransaksikan kapan saja sesuai kebutuhan. Lebih efektif dan efisien," kata Anggoro.

"Oleh karena itu, BSI terus menerus mengedukasi masyarakat untuk melakukan transaksi pembelian Emas di BSI melalui BYOND. Nasabah dapat memiliki emas dengan harga yang kompetitif dan aman karena dapat di buyback di Seluruh Kantor BSI," pungkasnya.



Simak Video "Video: Ekonomi Global Bergolak, Instrumen Investasi Apa yang Cocok?"

(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork